"PERI BUNGA?!" Kakak beradik itu berkata demikian dengan keras karena terkejut dengan apa yang dia katakan.
Setahu mereka, makhluk semacam peri adalah makhluk mitologi karangan manusia belaka. Hidup di dalam hutan yang tidak bisa di jangkau oleh manusia dan punya kekuatan sakti di dalam tubuh mereka. Tidak nyata maupun ada di dunia ini. Namun, mengingat Violet muncul dari dalam portal kemarin, mereka pun akhirnya mengerti. Jika tidak ada di dunia ini, pasti mereka ada di suatu dimensi yang lain. "Iya, sih, ya. Kamu datang ke sini ketika sebuah portal, jika boleh aku sebut, dan keluar lah kamu dari portal itu dalam keadaan terluka," terang Ocha.
"Kalau boleh tahu, memangnya apa yang sebenarnya terjadi padamu? Bisa diceritakan secara rinci?" pinta Darwis dengan serius yang dikabulkan oleh Violet. Ocha merasa ini akan menyenangkan jadi dia memasang kedua kupingnya, bersiap mendengarkan cerita dari Violet.
                                                               ~~~~
Di sebuah hutan belantara yang tidak bisa di jangkau oleh manusia biasa, sebuah kerajaan peri bunga berdiri di sana. Tempat itu bernama Cabala Forest. Di pimpin oleh seorang ratu peri yang kuat dan hebat bernama Rosemary, kami hidup saling berdampingan dalam tatanan kerajaan yang kuat. Kami juga melakukan kegiatan sehari seperti manusia biasa pada umumnya. Kami makan, minum, tidur, bersosialisasi dan bisa memiliki keturunan. Aku merasa nyaman kala tinggal di sana dan berharap akan seperti ini selamanya. Namun, semuanya mulai berubah ketika sesosok makhluk yang mirip dengan banteng dirawat oleh Ratu Rosemary, bernama Zaburo. Dari penuturan ratu, dia tergeletak tidak berdaya dekat hutan tempat tinggal kami. Karena merasa kasihan dan iba padanya, akhirnya Ratu memutuskan untuk merawat dan membesarkan nya seperti anak sendiri.Â
 Awalnya dia menunjukan tingkah laku seperti anak baik kepada semua warga peri bunga, dan aku sebagai salah satu bawahan ratu tidak merasa curiga sama sekali. Namun seiring berjalannya waktu, niat asli Zaburo terkuak. Dia hendak membunuh ratu saat keadaan sedang lengah dan mengambil alih kerajaan peri dengan kekuatannya, namun usaha tersebut digagalkan oleh para prajurit kerajaan yang segera menyadari niat jahatnya. Zaburo yang tertangkap basah lantas kabur dari kerajaan dan pergi entah ke mana. Sempat terjadi kegaduhan karena berita tersebut yang telah tersebar luas namun keadaan bisa kembali kondusif karena kewibawaan sang ratu.
Suatu hari ketika semuanya sedang tertidur lelap, Zaburo muncul bersama rekan-rekannya dengan niat mencelakakan seluruh warga peri. Dia bersama rombongannya membunuh sebagian besar warga peri, dan aku bersama ratu yang tidak tidur malam itu lantas segera memberikan komando kepada para prajurit dan himbauan kepada warga yang berusaha menyelamatkan diri. Semuanya porak poranda dan kacau malam itu.Â
Aku, ratu dan para pasukan peri bunga yang dijuluki 'Tujuh Kstaria Pemberani,' berusaha mengalahkan Zaburo dan teman-temannya. Delapan hari tujuh malam kami bertarung habis-habisan, mengerahkan segenap kekuatan kami. Belum juga berhasil mengalahkan dia dan teman-temannya. Namun, ternyata dia lumayan licik. Ratu dan Tujuh Ksatria tertangkap olehnya dan dikurung di dalam sangkar yang ternyata sebuah segel yang hanya bisa dibuka oleh pemiliknya. Lalu, dia menyerap semua kekuatan peri-peri tersebut dan menjadi sangat kuat.Â
Ketika aku tahu kalau aku target dia selanjutnya, lantas aku kabur dari sana sebelum dia menangkapku. Dengan kekuatan yang tersisa, aku berlari sejauh mungkin darinya. Aku takut, takut sekali sampai aku hampir menangis. Sepertinya nasibku sedang tidak beruntung. Aku bertemu dengan tepi jurang yang sangat dalam. Dasarnya saja sampai berkabut karena sangat dalam. Aku ditemukan oleh Zaburo dan dia berkata seperti ini, 'Kau tidak tahu kejadian yang sebenarnya,' yang membuatku berpikir keras apa maksudnya. Lalu dia mencekikku tetapi anehnya dia tidak mengambil kekuatanku sebagaimana peri yang ditangkap. Di lempar ke jurang dan ketika hampir mencapai dasar tiba-tiba sebuah portal muncul dan menelanku.
                                                                    ~~~~
Violet mengakhiri kisahnya dengan wajah sendu. Ocha manggut-manggut sambil menghela napas, ternyata bukan kisah yang menyenangkan. Darwis tetap memusatkan perhatiannya kepada Violet tanpa mengalihkan pandangan sekalipun. "Dan kamu berakhir di sini dan ditolong oleh kami berdua, begitu? Kamu cukup beruntung sebenarnya," ucap Darwis.