Mohon tunggu...
Ryan BobbyAndika
Ryan BobbyAndika Mohon Tunggu... Insinyur - Geoscience Enthusiast

Hello world, my name is Ryan Bobby Andika and you can call me Rybob for sure. Twenty-three years old and, recently, doing things related to Petroleum Industries.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mencermati Gas Hidrat sebagai "Harta Karun" di Dasar Laut Indonesia

15 Februari 2020   18:21 Diperbarui: 10 Mei 2020   14:10 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 4. Zona GSHZ (Gas Stability Hydrate Zone)
Gambar 4. Zona GSHZ (Gas Stability Hydrate Zone)

Selain itu, Gas Hidrat juga dapat ditemukan di lingkungan daratan (continental) pada suatu lapisan dari batupasir atau batulanau dengan kedalaman kurang dari 800 meter. Lingkungan daratan ini umum disebut pada daerah Permafrost atau suatu daerah dengan lapisan bawah tanah (subsurface) yang masih berada di titik beku suhu 0 oC.

Berdasarkan Gambar 4, pada daerah Permafrost, juga terdapat zona stabil Gas Hidrat (GSHZ) pada lingkup rentang temperature serta kedalaman tertentu. Ketebalan Permafrost sendiri, menurut penelitian USGS, dapat mencapai ratusan meter yang mengisyaratkan bahwa potensi Gas Hidrat juga cukup besar pada lingkungan lempeng benua. Selain itu, sifat Gas Hidrat pada lingkungan ini memiliki berat yang relatif ringan akibat terbentuk sebagai hasil dari pencampuran proses termal dan microbial.

Gambar 5. Lokasi Akumulasi Gas Hidrat pada lingkungan darat (Permafrost) dan laut.
Gambar 5. Lokasi Akumulasi Gas Hidrat pada lingkungan darat (Permafrost) dan laut.


Perkembangan Gas Hidrat

Berdasarkan studi Arora, jumlah kelimpahan komponen karbon organik dalam ekspresi Gas Hidrat dapat mentupi lebih dari total keseluruhan (karbon organik) yang ada di muka bumi dengan macam ekspresinya. Jumlah total kandungan karbon organik untuk Gas Hidrat mencapai 10000 X 1015 gram (Arora dkk., 2015), yang tersebar hampir di seluruh bagian dunia, seperti pada Gambar 8.

Satu hal yang menarik mengenai jumlah tersebut adalah bahwa total kandungan karbon organik pada Gas Hidrat, ternyata memiliki prosentase yang lebih besar dibandingkan Migas kovensional. Oleh karena itulah, Gas Hidrat sangat dipercaya oleh para peneliti sebagai sebuah energi masa depan yang cocok untuk menggantikan, atau menyokong, pemenuhan kebutuhan terhadap energi Migas.

Gambar 6. Presentase total komponen karbon organik pada beberapa bentuk energi
Gambar 6. Presentase total komponen karbon organik pada beberapa bentuk energi

Gambar 7. Gambar persebaran potensi Gas Hidrat di dunia
Gambar 7. Gambar persebaran potensi Gas Hidrat di dunia

Kalkulasi Gas in Place dari Gas Hidrat yang ada di seluruh perairan di dunia saat ini, berada pada median 43.311 Tcf (Arora dkk., 2015). Jika menelisik dari Gambar 9 tersebut, terlihat bahwa Amerika menempati urutan pertama dengan median 7,013 TCf. Nilai yang tinggi ini menunjukan bahwa para peneliti Amerika, salah satunya melalui badan USGS, telah menentukan sikapnya lebih dini untuk aktif melakukan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan tujuan jangka panjang pemanfaatan energi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun