Mohon tunggu...
Ryanty Arsat
Ryanty Arsat Mohon Tunggu... Mahasiswa - WELCOME :)

ASSALAMUALAIKUM.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Forecasting (Peramalan) dan Penetuan Lokasi Fasilitas Produksi

4 Juli 2021   21:08 Diperbarui: 4 Juli 2021   21:12 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

FORECASTING (PERAMALAN)

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa mendatang, yang meliputi kebutuhan dalam kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasa.

langkah yang harus diperhatikan dalam membuat suatu ramalan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi dari sistem peramalan, yaitu :

  1. Menentukan tujuan dari peramalan.
  2. Memilih item independent demand yang akan diramalkan.
  3. Menentukan horison waktu dari peramalan (jangka pendek,  

Jangka menengah atau jangka panjang).

  • Memilih metode peramalan.
  • Memperoleh data yang dibutuhkan untuk melakukan peramalan.
  • Validasi metode peramalan.
  • Membuat peramalan.
  • Implementasi hasil-hasil peramalan.
  • Verifikasi peramalan

Kegunaan dari peramalan yakni :

  1. menentukan apa yang dibutuhkan untuk perluasan pabrik.
  2. menentukan perencanaan lanjutan bagi produk-produk yang ada untuk dikerjakan dengan fasilitas-fasilitas yang ada.
  3. menentukan penjadwalan jangka pendek produk-produk yang ada untuk dikerjakan berdasarkan berdasarkan peramalan yang ada.

Dalam hubungannya dengan horison waktu, peramalan diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu :

  1. Peramalan Jangka Panjang

Umumnya 2 sampai 10 tahun, dan peramalan ini digunakan untuk perencanaan produk dan perencanaan sumber daya.

  • Peramalan Jangka Menengah

Berkisar 1 sampai 2 tahun, dan peramalan ini lebih khusus dibandingkan peramalan jangka panjang. Biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan anggaran.

  • Peramalan Jangka Pendek

Berkisar antara 1 sampai 5 minggu, dan peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya suatu aktivitas, seperti, lembur, penjadwalan kerja, dan lain sebagainya.

Secara umum metode peramalan dibagi dalam dua kategori:

  1. Peramalan bersifat subyektif (kualitatif)

Peramalan ini lebih menekankan kepada keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi seseorang, dan intuisi yang meskipun kelihatan kurang ilmiah, tetapi dapat memberikan hasil yang baik.

  • Peramalan bersifat obyektif (kuantitatif)

Metode ini merupakan prosedur peramalan yang mengikuti aturan-aturan matematis dan statistik dalam menunjukkan hubungan antara permintaan dengan satu atau lebih variabel yang mempengaruhinya.

Beberapa model peramalan digolongkan sebagai model subyektif yaitu :

  1. Dugaan manajemen (management estimate),

di mana peramalan semata- mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen senior.

  • Riset pasar (market research)

peramalan berdasarkan hasil-hasil survei pasar yang dilakukan tenaga-tenaga pemasar produk atau yang mewakilinya.

  • Metode Delphi

merupakan cara sistematis untuk mendapatkan keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli dan berasal dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda dan masing-masing mereka diminta pendapatnya secara terpisah, semacam kuisioner, dan hasilnya kemudian dianalisa untuk dibuat suatu peramalan.

  • Analogi historis (historical analogy),

merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara analogi, misalnya peramalan untuk pengembangan pasar televisi multisistem menggunakan model permintaan televisi hitan putih atau berwana biasa.

Beberapa model Peramalan digolongkan sebagai  bersifat obyektif (kuantitatif) yaitu:

  1. Metode Intrinsik (time series)

Metode ini membuat peramalan hanya berdasarkan pada proyeksi permintaan historis tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin memperngaruhi besarnya permintaan. Metode ini hanya cocok untuk peramalan jangka pendek pada kegiatan produksi.

  • Teknik Peramalan Time Series.

Metode Rata-rata Bergerak Sederhana (Simple Moving Average).

Metode ini menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang baru untuk membangkitkan nilai ramalan untuk permintaan di masa mendatang. Metode rata-rata bergerak akan efektif diterapkan apabila diasumsikan bahwa permintaan pasar terhadap produk akan teteap stabil sepanjang waktu.

PENENTUAN LOKASI FASILITAS -- FASILITAS PRODUKSI

Tujuan dari strategi lokasi adalah memaksimalkan keuntungan dari lokasi. Penetapan lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik untuk biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi mempunyai pengaruh besar pada laba keseluruhan perusahaan. Misalnya biaya transportasi akan menghabiskan biaya sampai dengan 25% dari harga jual produk (sangat tergantung kepada produknya dan jenis produksi atau jasa yang diberikan). Biaya lain yang dipengaruhi oleh lokasi diantaranya adalah pajak, upah, biaya , dan sewa.

Faktor-Faktor Pertimbangan Dalam Penentuan Lokasi :

Faktor Primer

  1. Lokasi Pasar
  2. Lokasi SumberBahan Baku
  3. Ketersediaan Tenaga Kerja
  4. SumberEnergi (Listrik)
  5. Ketersediaan Air
  6. FasilitasPengangkutan

Faktor Sekunder

  1. Fasilitas Perumahan
  2. Pelayanan Kesehatan
  3. Peraturan Pemerintah
  4. Sikap Masyarakat
  5. Biaya Tanah dan Bangunan
  6. Peraturan Lingkungan 
  7. Tempat Parkir
  8. Saluran Pembuangan
  9. Kemungkinan Ekspansi 
  10. Karakteristik Tanah
  11. Lebar Jalan

Kondisi Umum Beberapa Tipe Lokasi:

a.  Kota Besar (City)

  • Tenaga terampil sangat banyak dan labor cost tinggi
  • Fasilitas, sarana komunikasi & Transportasi tersedia secara layak
  • Supplier dekat dan komunikasi cepat
  • Pajak tinggi

b.  Pinggiran Kota (Sub Urban)

  • Semi skilled labor/female labor mudah diperoleh, labor cost cukup tinggi
  • Pajak lebih rendah dibanding kota besar
  • Ekspansi Pabrik lebih dimungkinkan
  • Adanya kemungkinan timbulnya masalah lingkungan

c. Luar Kota (Country)

  • Lahan masih sangat murah
  • Tenaga kerja terampil sulit diperoleh, labor cost rendah
  • Pajak rendah
  • Jarak yang jauhdengan supplier, mempengaruhi pemenuhan material

    Pada umumnya ada beberapa kondisi yang akhirnya dapat membawa kepersoalan penentua nlokasi pabrik, yaitu :


1. Perluasan pabrik (Ekspansi)
2. Pemecahan pabrik kedalam sentral-sentral unit kerja (Desentralisasi)
3. Kekurangan/tidak adanya bahan baku
4. Faktor-faktor ekonomis (perubahan pasar, penyediaan tenaga kerja, dll)

Kekeliruan Penentuan Lokasi :

  1. Kurangnya analisa/pertimbangan faktor terkait
  2. Besarnya pengaruh manajemen yang bersifat subyektif
  3. Pemilihan "Kampung halaman" atau lokasi sekitar tempat tinggal
  4. Kejenuhan suatu wilayah
  5. Sudah tersedianya lahan

Metode Penilaian Lokasi:

  1. Pemeringkatan Faktor (Factor Rating) Pemeringkatan Faktor  adalah suatu pendekatan yang berguna untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif.
  2. Analisis Nilai Ideal Perbedaan metode ini dengan pemeringkatan faktor adalah bobot yang diberikan menunjukan nilai ideal dari setiap faktor.
  3. Analisis Ekonomi Metode ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara bersama untuk mendapatkan penilaian yang lebih lengkap.
  4. Analisis Ekonomi -- Kualitatif
  5. Analisis Volume-Biaya Merupakan analisis untuk membuat perbandingan ekonomi terhadap alternatifalternatif lokasi. Dapat juga disebut analisa titik impas.
  6. Pendekatan Pusat Gravitasi

Sering digunakan untuk memilih lokasi yang dapat meminimalkan jarak atau biaya menuju fasilitas-fasilitas yang sudah ada, misal: digunakan oleh perusahaan untuk memilih sebuah lokasi untuk gudang atau pusat distribusi sebagai tempat untuk memasok barang kepada beberapa agen disuatu daerah tertentu.

  • Metode Transportasi

Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempattempat yang membutuhkan secara optimal dengan biaya yang termurah. Alokasi produki ini harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber atau beberapa sumber ketempat tujuan yang berbeda.

Tabel awal dapat dibuat dengan dua metode, yaitu:

  1. Metode North West Corner (NWC) => dari pojok kiri atas ke pojok kanan bawah. Kelemahan: tidak memperhitungkan besarnya biaya sehingga kurang efisien.
  2. Metode biaya terkecil => mencari dan memenuhi yang biayanya terkecil dulu. Lebih efisien dibanding metode NWC.

DAFTAR PUSTAKA:

Jay Heizer and Barry Render, Operation Management, Edisi 9 Buku 1 dan Buku 2, Salemba Empat, atau edisi terbaru.

Eddy Herjanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Grasindo, Jakarta, atau Edisi terbaru. T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta, Edisi terbaru

LINK Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta, Edisi terbaru

By: Kelompok 2

1. Indra Juliana 171011250523

2. Irianty 171011200922

3. Patigorohan Buulolo 171011250234

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun