Mohon tunggu...
Ryan RhesaPutra
Ryan RhesaPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan Limbah Pertanian

6 Juni 2022   21:46 Diperbarui: 6 Juni 2022   21:48 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kandungan dari limbah tersebut seperti tandan kosong kelapa sawor (TKKS) memiliki kandungan komponen utama yang terdiri dari selulosa sebesar 41-46%, hemiselulosa sebesar 25-33%, dan lignin sebesar 25-32%.

2222-629e12a1aa3ccd128607e3e2.jpg
2222-629e12a1aa3ccd128607e3e2.jpg
Jerami memiliki kandungan selulosa sebsar 35-40%, limbah daun nanas kandungan selulosa sebesar 41,15%, hemiselulosa 21,02%, lignin sebesar 13,05-14,4% dan abu 5,88%. dan yang terakhir terdapat kandungan dari limbah kulit kentang yaitu protein 15,1%, lemak 0,52%, air sebesar 6,78%, pati 48,46%, serta abu sebesar 7,2% (Susmiati, 2018). Dari  kandungan limbah pertanian diatas menunjukkan ketersediaan dari limbah pertanian yang tinggi dan dapat berpotensi jika dimanfaatkan menjadi bahan baku bioethanol.

Bioethanol dapat dikonversi dari bahan nabati yang berupa gula, pati dan lignoselulosa yang kemudian diolah melalui tiga proses yaitu sakarifikasi, fermentasi dan pemurnian. Selain diolah menjadi bioethanol limbah pertanian juga diolah menjadi bokashi yaitu pupuk organic yang berasal dari sisa bahan organic seperti Jerami yang telah mengalami proses dekomposisi. terdapat juga vermikompos atau bisa disebut kompos cacing. Vermikompos ini merupakan hasil akhir dari hasil penguraian baan organic oleh jenis-jenis cacing tertentu, vermikompos ini kaya akan unsur hara dan dapat sebagai pupuk alami atau pembenah tanah.

Adapun Produk limbah pertanian dari daun bawang yaitu dapat dijadikan sebagai alternatif krim anti aging alami. Hal ini dikarenakan limbah yang berupa daun umumnya masih memiliki kandungan metabolit sekunder yang melimpah seperti senyawa fenolik, flavonoid dan tannin. Dari daun bawang ini memiliki ekstrak etanol yang mengandung senyawa flavonoid dan berpotensi sebagai antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 31,97437 g/mL. Dengan alternatif daun bawang ini dapat menjadi pengganti antioksidan sintesis dimana memberikan dampak pada gangguan Kesehatan dan munculnya toksitas.

Dalam pembuatan krim dilakukan beberapa tahap yaitu melalui proses pembuatan ekstrak dengan metode maserasi. Pada tahap ini merupakan hal yang dilakukan untuk mendapatkan senyawa flavonoid. Selanjutnya tahap yang dilakukan identifikasi senyawa flavonoid, setelah itu dilakukan pengujian aktivitas antioksidan ekstran daun bawang. Dan untuk pembuatan krim sendiri menggunakan dua jenis emulgator yaiti emulgator anionic dan emulgator nonionik, dan yang terakhir pengujian antioksidan (Kumalasari & Erna, 2019).

  • Dampak dari Pengelolaan Limbah Pertanian

Dalam proses pembuatan pupuk organik di perlukan aktivator yang berfungi untuk mempercepat proses pengomposan dan meningkatkan kualitas kompos. Beberapa activator yang digunakan adalah super degra, R1M, EM4, dan MOL. Mikroorganisme lokal (MOL) adalah kumpulan mikroorganisme yang bisa "dibiakkan", fungsinya adalah sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun cair. Pembuatan mikroba stater (MOL), dapat diperoleh dari bongkol pisang, limbah sayur atau buah, nasi basi, rebung bambu, pangkal batang rumput gajah atau daun gamal yang mudah didapatkan di lingkungan setempat.

Dampak ekonomi, ekologi dan social yang dihasilkan pada proses pengolahan limbah pertanian adalah:

  • Peningkatan pemahaman masyakat terkait pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan untuk produksi biogas
  • Peningkatan pemahaman masyarakat terkait dampak negatif pembuangan limbah peternakan ke sungai
  • Ketersediaan energi alternative yang ramah lingkungan
  • Ketersediaan pupuk organik berkualitas
  • Peningkatan kualitas dan kuantitas hasilpertanian
  • Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dampak dari pembuatan bioethanol yaitu mengurangi dari permasalah energi dan efek rumah kaca, sebab emisi rumah kaca diseluruh sikulus hidup bioenergy pada saat ini semakin tinggi yang disebabkan oleh penggunaan energi. Penggunaan biomassa untuk memproduksi biofuel seperti ethanol terbukti dapat mengurangi emisi CO2 dan menurut International Energy Agency (IEA) jika penggunaan dari biofuel diproyeksikan dapat mengurnangi emisi CO2 sekitar 2,1 gigaton per tahun 2050 jika diproduksi secara stabil.

KESIMPULAN

Limbah pertanian juga menjadi permasalahan karena belum ada kesadaran dari para petani terlebih didaerah pedesaan. Limbah pertanian dapat dikatakan sebagai sampah spesifik karena muncul secara periodic dan tidak periodic akan tetapi belum adanya pengolahan dengan menggunakan teknologi.Limbah pertanian memiliki kandungan pati, selulosa dan hemiselulosa yang cukup tinggi. Limbah pertanian yang dapat diolah menjadi bioethanol yaitu limbah pertanian organic seperti tetes tebu, onggok ubi kayu, kulit pisang, dan kulit kentang. Adapun Produk limbah pertanian dari daun bawang yaitu dapat dijadikan sebagai alternatif krim anti aging alami. Hal ini dikarenakan limbah yang berupa daun umumnya masih memiliki kandungan metabolit sekunder yang melimpah seperti senyawa fenolik, flavonoid dan tannin. Dalam proses pembuatan pupuk organik di perlukan aktivator yang berfungi untuk mempercepat proses pengomposan dan meningkatkan kualitas kompos. Beberapa activator yang digunakan adalah super degra, R1M, EM4, dan MOL.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun