Jalan satu-satunya yang bisa dilakukan Junaedi hanya belajar dari buku-buku yang ada di perpustakaan. Untung saja perpustakaan yang ia harapkan tak jauh dari tempat kerjanya.Â
Setiap beristirahat, ia selalu menyempatkan diri untuk ke perpustakaan. Meski jam istirahat kerjanya hanya tiga puluh menit, hal itu bukan hambatan bagi Junaedi untuk meraih cita-cita.
      "Jun! Mau ke mana?"
      "Juragan ilmu."
      "Juragan ilmu?!" tanya heran Joni, salah satu teman kerja Junaedi. Joni yang heran mendengar jawaban Junaedi, bertanya-tanya apa maksud Junaedi ke juragan ilmu. Mungkin maksud Joni ke Pak Bos, tapi tidak mungkin juga. Padahal seminggu lalu sudah gajian. Joni harus mencari tahu.
      Jejak kaki Junaedi tak pernah luput dari pantauan Joni. Setiap Junaedi pergi saat istirahat kerja, Joni mengikutinya.
      "Juragan ilmu? Kok perpustakaan?"
Joni bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apa maksud Junaedi ke perpustaaan. Sempat terpikir oleh Joni bahwa Junaedi ke perpustakaan hanya ingin sekadar membaca buku. Tapi itu tidak membuat Joni lega. Joni mencari tahu lagi. Â Â Â Â Â Â
Jam menunjukkan pukul 5 sore. Tepat dimana semua kuli panggul yang ada di pasar kembali ke rumah masing-masing. Lain halnya dengan Joni yang masih mengamati gerak-gerik dari Junaedi. Setahu Joni, setelah bekerja Junaedi langsung pulang. Namun tidak akhir-akhir ini. Seusai dari pasar, Joni selalu menyempatkan diri ke perpustakaan.
      "Jadi ini maksudmu, Jun?"
      "Joni?! Kamu mau apa ke sini?"