Di saat duduk menjadi posisi yang tak bisa ditawar, LBP kembali mengganggu. Selasa malam, di mana Rabunya saya ujian, LBP semakin parah. Jauh lebih sakit daripada yang pertama dulu. Untuk menunduk saat wudhu dan ruku', sakitnya minta ampun. Kaku nyeri jadi 1. Panik. Besok gimana ini ujian.
Counterpain dioles lagi, dikompres lagi, dan dipijat istri. Perlahan berkurang. Langsung reservasi ke JSC dan berjanji tak ditunda lagi.
Usai ujian, sorenya langsung ke sana. Diterapi dengan teknik yang kurang lebih mirip dengan di Umbulharjo. Hanya, di JSC ditunjang peralatan yang lebih modern. Wajar, secara ongkos memang lebih mahal. Keesokan hari, sakit hampir amblas.
Jumat pengumuman kelulusan diklat. Hamdulillah lulus. LBP pun sembuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H