Proposal berjalan, meski dengan thimik-thimik. Minimal dua minggu sekali saya sowan ke Pak Dosen. Beberapa kali di sela-sela jam kerja.
Untung saja, atasan saya --sosok yang berbeda dengan atasan di awal tulisan, karena beliau sudah mutasi--- sangat baik dan suportif. Kapan pun saya minta ijin ke kampus, pasti beliau ijinkan: "Monggo, Mas. Dirampungke riyin."
[bersambung]
***
Link Tulisan Kedua: Cerita Kuliah Lagi (Bagian 2)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!