Semarang, Bulusan-PANDEMI covid-19 yang tengah melanda sebagian besar dunia, termasuk Indonesia dan memaksa orang untuk lebih banyak di rumah. Sejatinya tidak harus menghilangkan rasa peduli lingkungan.
Sekelompok mahasiswa KKN UNDIP TIM II telah merencanakan dan melaksanakan program kerja Biopori di RT 03 RW 03 Kelurahan Bulusan. Lubang resapan biopori (LRB) adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.
Dari diskusi yang diperoleh, lubang resapan biopori direncanakan 4 titik disekitar jalan tikus yang menghubungkan rt 02 dengan rt 03. Perangkat desa dan warga saling koordinasi melakukan kegiatan pengeboran dan pemasangan, pada 1 titik lubang banyak terdapat batuan-batuan yang sedikit mengganggu aktivitas pengeboran.
Seminggu setelah kegiatan tersebut warga dan perangkat desa dengan inisiatif sendiri ingin menambah lubang resapan biopori yang telah ada.
"Iya mas, saya dan warga akan melaksanakan kerja bakti sekaligus membuat lubang resapan biopori lagi, ada sekitar 3 titik yang akan kita buat, dengan dipasangnya lubang resapan biopori diharapkan genangan air yang sering terjadi bisa berkurang.”
Ini menunjukkan kegiatan biopori telah menarik hati warga untuk tetap menjaga bumi ditengah pandemic.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H