Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

InaRI Expo 2022, Upaya BRIN Mendukung Kemandirian Bangsa dalam Bidang Teknologi

10 November 2022   09:01 Diperbarui: 10 November 2022   09:07 1470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Booth Coaching Corner BRIN | dokumentasi pribadi

Ada sesuatu yang berbeda saat saya berkesempatan mengunjungi gelaran Indonesia Research & Innovation Expo (InaRI EXPO 2022) yang digagas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).  Pameran tersebut diadakan pada 27 hingga 30 Oktober 2022 lalu di gedung Innovation Convention Center (ICC), Kawasan Sains dan Teknologi Cibinong, Jawa Barat.

Bukan, bukan soal kemajuan teknologi yang dipamerkan dalam gelaran tersebut.  Bukan pula soal antusiasme pengunjung yang sebagiannya adalah pelajar dan mahasiswa.

Sesuatu yang saya tangkap itu adalah semangat, tepatnya semangat untuk mendorong Indonesia menjadi negara yang mandiri khususnya dalam hal teknologi terapan sehari-hari di sektor pangan dan energi.

Pentingnya Kemandirian

Dalam gelar wicara Teknologi Bahan Halal di Sektor Obat-obatan dan Kosmetik yang diadakan di aula utama gedung ICC, terungkap fakta bahwa negara-negara non-muslim seperti Jepang, Korea, dan Australia menciptakan produk-produk yang memenuhi kaidah halal.

Talkshow di Main Stage InaRI Expo 2022 | dokumentasi pribadi
Talkshow di Main Stage InaRI Expo 2022 | dokumentasi pribadi

"Awareness terhadap produk halal justru berasal dari negara non-muslim karena mereka mengetahui pangsa pasar dari produk-produk bersertifikasi halal itu tinggi," ungkap Marissa Angelina, Periset dari Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional BRIN yang menjadi salah satu pembicara dalam gelar wicara tersebut.  Apa yang disampaikan tersebut bukan hal baru sebenarnya, tapi tetap saja membuat saya prihatin.

Di booth lain, mas Fahmi, salah satu periset dari Pusat Riset Metalurgi BRIN mengungkap hal senada.

"Sampai saat ini sekitar 80 sampai 90 persen produk artroplasti (sendi buatan) berasal dari luar negeri alias produk impor."

Yang mengejutkan bagi saya dari pengakuan mas Fahmi itu bukan soal impornya melainkan angkanya.  Angka delapan puluh hingga sembilan puluh persen itu artinya hampir seluruh produk artroplasti yang beredar di Indonesia adalah produk impor.

Wow.

Mas Fahmi lantas melanjutkan bahwa saat ini riset dari BRIN telah berhasil menciptakan sendi buatan khususnya untuk panggul dan lutut.  Sendi buatan tersebut diantaranya terbuat dari bahan titanium serta diklaim aman, tidak menimbulkan efek samping pada tubuh.

Produk sendi buatan untuk panggul yang merupakan hasil riset BRIN | dokumentasi pribadi
Produk sendi buatan untuk panggul yang merupakan hasil riset BRIN | dokumentasi pribadi

"Tapi tetap diperiksa, khususnya di tahun-tahun awal pemasangan," tutupnya.

Setelah perbincangan itu, saya melanjutkan berkeliling dan berhenti sejenak di satu booth.  Di situ saya mendapat penjelasan bahwa BRIN memiliki apa yang dinamakan sebagai Program Akuisisi Pengetahuan Lokal.

"Melalui Program Akuisisi Pengetahuan Lokal ini, BRIN membuat repositori untuk menyimpan dan mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan pengetahuan, khususnya pengetahuan lokal" demikian penjelasan yang saya dapat dari mbak Penny, salah seorang staf di booth tersebut.

Repositori tersebut dapat diakses secara gratis oleh masyarakat dan diharapkan menjadi perpustakaan digital terlengkap di Indonesia khususnya untuk hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan.

"Bukan cuma buku," terang mbak Penny.  "Konten audio visual seperti dokumenter dan film animasi juga bisa."

"Ooo," saya mengangguk-angguk.  "Pokoknya selama isinya berkaitan dengan pengetahuan, budaya, atau kearifan lokal, ya?"

"Benar," mbak Penny mengiyakan.

InaRI Expo 2022, Pameran Teknologi Indonesia

Dengan mengusung tema Digital, Blue, & Green Economy, gelaran InaRI Expo 2022 diikuti oleh berbagai kalangan, tidak hanya perusahaan ternama diantaranya Huawei, Merck, Viar, dan lain-lain namun juga unsur pemerintah daerah yang memperkenalkan ragam inovasi yang telah atau sedang dijalankan di daerahnya.

Pemprov Bali, misalnya, disebut bekerjasama dengan pihak swasta dalam negeri untuk uji coba program kendaraan listrik.

Menurut saya, program tersebut tentu hal yang sangat baik mengingat posisi Bali sebagai destinasi wisata dimana banyak kendaraan lalu lalang setiap waktunya.

Jika program kendaraan listrik tersebut berhasil tentunya akan memberi dampak besar dalam upaya mengurangi polusi udara selain juga penghematan konsumsi bahan bakar minyak.

Sebagian kendaraan listrik yang diujicobakan Pemprov Bali di daerahnya | dokumentasi pribadi
Sebagian kendaraan listrik yang diujicobakan Pemprov Bali di daerahnya | dokumentasi pribadi

"Kendaraan ini bisa menempuh jarak sekitar 200 kilometer," terang Nadir Abika selaku Product Engineer kendaraan listrik tersebut saat saya mengunjungi booth-nya.

Omong-omong, saya sempat menanyakan apa arti kenlis.

"Kalau molis 'kan motor listrik, selis 'kan sepeda listrik, nah kalau kenlis?"

"Kendaraan listrik, Mas," begitu penjelasan yang saya dapat dari mas Nadir.

Masih tentang kendaraan listrik, Viar sebagai salah satu perusahaan lokal ikut ambil bagian antara lain dengan memamerkan prototipe e-Tricycle Viar & BRIN untuk pemberdayaan penyandang disabilitas dalam berniaga.

Ide dasarnya saja sudah keren, pemberdayaan penyandang disabilitas dalam berniaga.  Artinya Viar dan BRIN peduli pada kaum disabilitas yang punya semangat tinggi untuk tidak menjadikan kondisi disabilitas sebagai alasan pembenar atau alangan dalam berniaga.

Saya percaya kendaraan ini sangat dinanti sebagai alternatif dari kendaraan modifikasi (custom) yang saat ini banyak digunakan penyandang disabilitas.

e-Tricycle Viar & BRIN dilengkapi sejumlah fitur dan teknologi yang sangat membantu penyandang disabilitas dalam berniaga | dokumentasi pribadi
e-Tricycle Viar & BRIN dilengkapi sejumlah fitur dan teknologi yang sangat membantu penyandang disabilitas dalam berniaga | dokumentasi pribadi

Saya melanjutkan berkeliling dan menyadari bahwa beberapa perguruan tinggi ikut ambil bagian dalam pameran ini seperti LPPM Universitas Negeri Malang yang memamerkan karya ilmiahnya.  Salah satu yang menarik perhatian saya adalah pembangkit listrik tenaga angin yang dinamakan Wind Turbin Type Helix untuk Listrik.

"Listrik yang dihasilkan dari angin ini kurang lebih 30 watt," terang pak Ari salah satu peneliti LPPM Universitas Negeri Malang waktu saya melihat demonya.

"Karena ini menggunakan angin, berarti cocoknya di wilayah berangin kencang seperti pantai?" tanya saya.

"Benar, ini cocok diterapkan di wilayah pantai atau gunung," lanjut pak Ari seraya menerangkan bahwa pembangkit ini akan dikembangkan dan ditingkatkan lagi kapasitas listrik yang mampu dihasilkan.

Prototipe dan skema pembangkit listrik tenaga angin hasil penelitian LPPM Universitas Negeri Malang | dokumentasi pribadi
Prototipe dan skema pembangkit listrik tenaga angin hasil penelitian LPPM Universitas Negeri Malang | dokumentasi pribadi

Oke, secara garis besar, kebanyakan universitas yang ambil bagian dalam InaRI Expo 2022 ini memamerkan kendaraan listrik, khususnya motor.

Yang agak berbeda mungkin Universitas Pertahanan yang memamerkan pesawat nirawak (drone) buatannya yang dibuat untuk tujuan pemetaan.

Pengunjung antusias mendengarkan penjelasan tentang drone di booth Unhan | dokumentasi pribadi
Pengunjung antusias mendengarkan penjelasan tentang drone di booth Unhan | dokumentasi pribadi

Selain Universitas Pertahanan, ada satu universitas negeri yang bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengembangkan produk skincare berbahan dasar minyak nilam fraksi ringan.

"Kandungan minyak nilam ini yang membedakan produk kami dengan produk skincare lain," terang mbak Kiky salah seorang staf di booth-nya. "Untuk harga juga affordable."

Untuk memfasilitasi pengunjung yang ingin beristirahat, pihak penyelenggara menyediakan area yang nyaman bagi pengunjung untuk makan dan minum, letaknya di luar gedung pameran, deket kok.

InaRI Expo 2022, Memfasilitasi Peneliti Muda dan Belia Indonesia serta Perusahaan Rintisan Berbasis Riset

Satu hal lagi yang patut saya acungi empat jempol dari InaRI Expo 2022 adalah tersedianya ruang pamer bagi karya-karya ilmiah remaja dan peneliti belia yang masih duduk di bangku sekolah melalui gelaran LKIR (Lomba Karya Ilmiah Remaja) dan NYIA (National Young Inventors Award).

Beberapa karya yang dipamerkan dalam LKIR | dokumentasi pribadi
Beberapa karya yang dipamerkan dalam LKIR | dokumentasi pribadi

Beberapa karya yang dipamerkan dalam NYIA | dokumentasi pribadi
Beberapa karya yang dipamerkan dalam NYIA | dokumentasi pribadi

Ini hal yang sangat luar biasa!  Pake banget!

Sebagai penyuka ilmu pengetahuan dan sebagai anak yang masa kecilnya selalu dapat ranking bagus di sekolah, keberadaan ruang bagi peneliti-peneliti muda dan belia ini adalah sesuatu yang sangat saya dambakan dulu.

Menurut saya, langkah tersebut sangat besar artinya bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Di tengah pandangan sebagian masyarakat yang menganggap pemerintah abai terhadap potensi anak-anak muda Indonesia, BRIN menjawab dengan menyediakan ruang bagi mereka.

Sekali lagi, saya senang!

Area yang dipilih pun meski agak jauh dari ingar-bingar pameran, menurut saya justru adalah lokasi yang sangat tepat karena berada dekat pintu masuk business meeting ASEAN-India.  Bayangkan, delegasi dari ASEAN dan India sebelum memulai pertemuan akan disuguhi deretan karya inovatif anak-anak bangsa Indonesia.

Keren!

Tidak hanya peneliti muda dan belia, InaRI Expo 2022 juga memfasilitasi para inventor yang tidak memiliki akses.

Saya sempat berbincang dengan pak Maman Sulaeman dari Asosiasi Inventor Indonesia (AII).

"Kami (AII) menjadi jembatan antara peneliti -- dalam hal ini adalah petani kelapa kopyor -- dengan pihak industri," jelasnya.

Pak Maman menerangkan bahwa selama ini kebanyakan peneliti tidak tahu atau tidak memiliki akses ke mana hasil penelitian mereka bisa diterapkan untuk industri.

BRIN memberikan ruang bagi perusahaan rintisan berbasis riset untuk ambil bagian dalam InaRI Expo 2022 | dokumentasi pribadi
BRIN memberikan ruang bagi perusahaan rintisan berbasis riset untuk ambil bagian dalam InaRI Expo 2022 | dokumentasi pribadi

Harapan untuk InaRI Expo Berikutnya

Sebagai penyuka teknologi, saya tentu berharap InaRI Expo bisa jadi gelaran rutin karena jelas menambah pengetahuan seputar kemajuan teknologi yang telah dicapai Indonesia, juga memberi pesan bahwa negara kita sebetulnya tidak kekurangan SDM andal khususnya di bidang riset dan inovasi.

Para peneliti ini 'hanya' perlu ruang untuk menunjukkan apa yang telah mereka capai.  Selain itu mereka juga perlu akses agar inovasi yang telah mereka kembangkan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Booth Coaching Corner BRIN | dokumentasi pribadi
Booth Coaching Corner BRIN | dokumentasi pribadi

Nggak melulu serius, di gelaran ini juga ada games-nya | dokumentasi pribadi
Nggak melulu serius, di gelaran ini juga ada games-nya | dokumentasi pribadi

Sebagai penutup, di InaRI Expo 2022 kemarin saya melihat ada satu perusahaan yang menyatakan diri siap membangun pembangkit listrik bertenaga nuklir pertama di Indonesia.  Harga listrik yang ditawarkan diklaim lebih murah dari harga sekarang.

Apakah kelak Indonesia punya PLTN?

Tautan Luar:

Seluruh foto yang menyertai tulisan ini adalah dokumentasi pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun