Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Masamba dan Pesona Alamnya

14 Juni 2015   10:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masamba terletak pada jalur Trans-Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Selatan dengan Sulawesi Tengah (poros Palopo - Poso) dan Sulawesi Tenggara (poros Palopo - Kolaka) serta memiliki sebuah bandara yang berada di pusat kota.”

Oke, setidaknya saya sekarang tahu bahwa Masamba adalah sebuah wilayah kecamatan yang terletak di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Lantas, berapa jauh jarak Masamba dari Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan?  Semoga gambar di bawah ini cukup menjelaskan :

Karena tak kunjung menemukan informasi yang memuaskan, saya pun sedikit mengganti kata kunci pencarian dengan “wisata masamba” tanpa tanda petik.

Pesona Masamba

Di kata kunci ini, saya mulai menemukan hal-hal menarik tentang Masamba diantaranya informasi bahwa kecamatan ini memiliki beberapa objek wisata alam diantaranya :

  1. Air Panas Pincara
    Pincara dikenal dengan kolam berendam air panasnya, yang dapat membuat rileks jika kita berendam di dalamnya, dan masyarakat setempat meyakini airnya itu bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit.  Jarak objek wisata air panas Pincara kurang lebih 9 km dari Masamba, tempat ini juga sangat menarik karena didukung oleh panorama alam yang masih asri.
  2. Air Terjun Sarambu Alla
    Tempat wisata ini bisa ditempuh kurang lebih 1 jam dari kota Masamba, merupakan wisata air terjun yang elok dikelilingi tebing tinggi.  Undakan tangga menurun sekitar 30 meter harus dilalui hingga akhirnya air terjun Sarambu Alla menyeruak di antara kelokan tebing.  Tempat wisata ini sangat potensial sebagai objek wisata unggulan, karena daerah ini juga banyak menghasilkan buah lokal seperti durian, rambutan, dan langsat.
  3. Air Terjun Sepakat
    Terletak di Desa Sepakat, objek ini sangat menarik karena air terhempas di atas batu yang mengakibatkan pelangi di sela-sela sinar matahari yang menimbulkan uap air yang menyerupai asap tebal.  Sekitar objek didukung pula panorama alam.

  4. Pesona di Balik Gunung Limbong
    Lembah pegunungan sekitar Kecamatan Limbong cukup elok dipandang belum lagi budaya masyarakatnya yang khas.  Awalnya daerah ini masih belum dikenal oleh masyarakat banyak karena akses jalannya belum sempurna, namun kini sudah bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat.  Kecamatan Limbong berjarak kurang lebih 70 km sebelah barat Masamba, di sana terdapat etnis Budaya Rongkong yang kegiatan keseniannya adalah merupakan perilaku yang tampak dalam keseharian mereka.  Limbong juga terkenal dengan Tenun Batik Rongkong dan kopinya yang khas.

Kuliner Masamba (Luwu)

Di satu blog, saya membaca pengalaman seorang blogger yang tinggal selama beberapa bulan di Desa Balebo, Masamba.  Informasi yang ada di dalamnya sangat lengkap ditunjang foto-foto yang apik.  Dari situ saya mendapat informasi lagi soal kuliner khas Masamba – lebih tepatnya kuliner masyarakat Luwu - diantaranya :

  1. Pisang Belanda
    Penganan unik dan tidak akan kita temui di pasar manapun di Indonesia termasuk pasar Masamba sendiri karena makanan khas Luwu ini hanya muncul di acara tertentu saja seperti khitanan, pernikahan, dan syukuran.  Pisang Belanda sendiri adalah pisang rebus yang dilumuri karamel kental, bagian tengahnya dibelah vertikal lalu diisi kacang yang sudah dicincang.

  2. Kapurung
    Makanan ini berbahan dasar sagu yang dibentuk bulat-bulat lalu dimasak hingga kental.  Kapurung disajikan bersama lauk-pauk lainnya seperti sayur ikan, ayam, daun singkong lalap, dan sambal dabu-dabu.  Kapurung tidak dimakan dengan cara dikunyah, namun ditangkap seperti belut lalu ditelan, itulah mengapa di desa ini tidak ada istilah “makan kapurung” namun yang benar “minum kapurung” karena kapurung dimakan dengan cara diteguk seperti air, bukan dikunyah, hanya lauk pauknya saja yang dikunyah.
  3. Jagung Rebus Sambal Asin
    Jagung rebusnya memang biasa, namun yang menjadikan unik adalah sambal yang menyertai jagung saat disajikan, sambalnya berwarna putih kehijau-hijauan, rasanya asam dan asin namun segar.

  4. Gorengan
    Jenis gorengannya memang biasa saja seperti yang kita jumpai pada umumnya namun apapun jenis gorengannya mereka selalu memakannya dengan sambal, sekalipun jenis gorengan yang manis-manis seperti pisang goreng atau molen.

  5. Buras
    Buras adalah makanan khas Bugis yang bentuknya seperti lontong namun agak pipih dan daun pisang yang membalutnya diikat rapat-rapat dengan tali sehingga air tidak bisa terserap ke dalam buras melalui dau pisang tersebut.  Buras terbuat dari beras dan santan yang diberi sedikit garam agar bercita rasa gurih.

Itulah sebagian hasil penelusuran saya tentang Masamba, mungkin netter yang lebih tahu soal Masamba bisa ikut menambahkan atau mengoreksi tulisan saya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun