Lana!
“Aku di sini,” lanjut Nay. “Kamu baru sadar, jangan maksain diri.”
“Lana…”
Kesadaran Rei kini pulih sepenuhnya.
“Mam. Lana,” ucapnya.
Mamanya memeluknya, melepas semua kecemasan yang selama ini ditahannya.
“Maafkan Rei, Ma,” ucap pemuda tersebut.
“Sstt sudahlah,” ujar mamanya. “Kamu sekarang baik-baik aja, itu yang terpenting buat Mama”
Dilihatnya Nay yang tersenyum padanya, wajah gadis itu terlihat seperti habis menangis.
“Makasih, Lana,” ucap Rei lirih.
Dan mata gadis itu kembali mengeluarkan airmata sementara jemarinya menggenggam tangan Rei.