Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cintaku Untukmu Selamanya

21 Maret 2015   17:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:19 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tau kamu masih terpukul dengan peristiwa itu," lanjut Tari.  "Sejujurnya, aku pun tidak setuju tindakan para polisi itu menembak Raja di muka umum - apalagi di hadapanmu - meski atas nama hukum."

Perlahan, Tari menggenggam tangan Angel dan memberikan penguatan.

"Tapi percayalah, aku yakin selalu ada kebaikan dalam kepahitan."

"Aku...," Angel terbata, "aku tidak bisa menemukan adanya kebaikan dari kematian Raja.  Yang ada malah sekarang aku kembali ke sini, dunia yang sudah aku tinggalkan semenjak mengenal Raja."

Angel memandang Tari dengan pandangan memohon,

"Di sini sudah bukan tempatku lagi, Tari.  Please."

Tari tersenyum tipis.

"Aku mengerti.  Setelah malam ini, aku tak akan memaksamu kembali ke sini."

"Terimakasih," genangan air di mata Angel kembali mengembang, "kamu memang sahabatku yang paling baik."

"Bagaimanapun kamu, kamu tetap sahabatku," tukas Tari.  "Jujur, aku pernah iri sama kamu.  Kamu punya kemampuan meninggalkan dunia seperti ini, sementara aku sendiri belum bisa.  Aku iri."

"Suatu saat kamu akan menemukan jalan untuk itu," balas Angel.  "Kamu pasti bisa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun