Nay tak tahan lagi digoda seperti itu.
"Apaan sih?!"
Ia bangkit dari kursinya dan meninggalkan meja makan, tentu saja diiringi candaan ayah dan ibu tirinya. Dengan bergegas gadis itu menuju kamarnya di lantai atas dan menutup pintunya. Ia kemudian mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.
"Ya, Nayku?" sapa orang yang diteleponnya gembira sekaligus bingung karena belum ada satu jam yang lalu mereka bercakap-cakap.
"Angga," rajuk Nay, "aku tadi digodain."
"Hm? Siapa yang nggoda kamu?" tanya Angga.
"Ayah sama Tante Dewi."
"Hah? Iyakah?" Angga terdengar bingung. "Nggodanya gimana?"
"Mereka ngeledekin aku yang sama rencana kita yang mau kuliah di kampus yang sama."
"Oh," Angga terdiam sejenak.  "Gitu ya? Hm... emangnya kamu nggak mau kita kuliah di kampus yang sama?"
"Ya mau lah!" timpal Nay cepat. Â "Aku cuma sebel aja digodain gitu."