Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta, Kenapa Kau Terasa Begitu Menyakitkan? #4: Sebuah Penyesalan

22 Februari 2014   00:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:35 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kika terdiam sejenak,

"Tahukah kamu, bukan soal agama yang menahanku untuk hidup denganmu.  Aku bisa mengikutimu untuk soal itu karena aku tahu kamu tidak akan mengubah keyakinanmu."

Kika menggenggam tangan Go,

"Aku malu pada diriku sendiri.  Kamu orang yang baik, sementara aku sudah banyak melakukan kesalahan dalam hidupku.  Aku selalu melewati batas ketika berhubungan dengan laki-laki."
Aku tahu itu, Kika.

Kika menunduk,

"Aku merasa aku tidak pantas untukmu.  Apalagi usiaku lebih tua darimu, Go."

Go memeluk Kika.

Tahukah kamu Kika?  Jika saja waktu itu kamu tidak terlambat menyatakan perasaanmu, aku pasti akan memilihmu.  Sekarang aku memiliki keluarga dan aku harus menjaga kepercayaan yang Erin berikan padaku.  Erin, maafkan aku.

Kika mencium Go. Kali ini Go kehilangan kendali.

Erin, maafkan aku.  Aku sudah mengkhianati kepercayaanmu.  Aku salah!

* * *

Jarum jam menunjukkan pukul 22.00.  Erin belum menyentuh makan malamnya, ia memutuskan menunggu Go sebentar lagi, sementara putri mereka sudah terbuai dalam mimpi.

Go! Panggil Erin.

* * *

Hanya sesaat sebelum semuanya menjadi lebih jauh, Go mendadak berhenti.

Erin!

Dalam keremangan ruangan, dipandanginya tubuh Kika yang ada di hadapannya.  Go tersadar!

Apa yang kulakukan?!
"Go?"

Kika memanggil dan hendak memeluknya, tapi Go menepisnya dengan lembut,

"Maaf Kika, tapi aku tidak bisa.  Jika aku melakukannya, maka aku sama saja dengan mereka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun