Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hati-hati Memilih Bacaan Buat Anak!

25 Maret 2014   21:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:29 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13957341572028213777


Saya pun bertanya pada istri saya,

"De', itu kakak dapet komik dari mana?"
"Itu temennya beli, ternyata salah.  Terus dikasih ke dia." jawab istri saya.
"Tau nggak, feeling Mas bilang ini komik pasti ada ciumannya.  Ntar coba kita cek."


Setelah putri saya menutup dan meninggalkan bacaannya, kami berdua memeriksa.  Dan benar saja, ada beberapa adegan ciuman dan 'pertunjukan daleman' di manga tersebut.

Beberapa hari kemudian saya iseng-iseng bertanya pada putri saya,

"Sayang, komiknya kok nggak dibaca lagi?"
"Nggak ah, males." jawabnya.


Meski saya tahu alasannya, lebih baik saya berpura-pura tidak tahu saja.

Perlunya Kewaspadaan dan Update


Dari peristiwa tersebut saya belajar bahwa sebagai orangtua kita mesti update dengan hal-hal yang terjadi di sekitar kita.  Pengetahuan ini penting supaya kita bisa menjaga anak-anak kita dari pengaruh-pengaruh buruk yang berdatangan dan menyerbu masuk dalam berbagai bentuk.

Saya tidak mengatakan bahwa manga itu membawa pengaruh buruk, hanya saja kita mesti paham bahwa segala hal bisa disusupi hal-hal buruk, seperti halnya di masa saya remaja dulu hal-hal semacam itu sering menyusup dalam novel-novel "Wiro Sableng" yang suka saya baca - tapi tetap saja saya mengatakan bahwa serial "Wiro Sableng" itu seru.

Saat ini hanya satu ketakutan terbesar saya yang saya yakini sebagai ketakutan kita semua,

"Insya Allah saya bisa menjaga anak-anak saya dari pengaruh buruk, tapi bisakah orangtua lain menjaga anaknya dari pengaruh buruk?"


Tidak ada yang rela anaknya menjadi korban karena ada orangtua lain yang tidak mampu menjaga anak-anaknya dari pengaruh buruk.

Maaf bila tulisan saya kali ini melantur, berantakan, dan tidak runut.  Selamat siang dan selamat beraktivitas, semoga tulisan saya bermanfaat!
Tulisan ini masuk kategori “Serba-Serbi” dan dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun