Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Dua Hati #17: Aku Cemburu

11 Juni 2014   14:01 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:15 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14024435102074068550


Mungkin Rian menganggap kedekatannya dengan Lintang saat ini ‘hanya’ sebagai sahabat.  Tapi aku benar-benar cemburu…


Entah kenapa, melihat foto-foto tadi, aku merasa kamu bisa lepas dariku setiap saat…

Dan Rin merasa sangat khawatir…

* * *

Waktu berlalu dengan cepat sejak saat itu, dan tanpa terasa semester II sudah dimulai.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tim ekskul SMA Dian Pelita ikut ambil bagian dalam turnamen bulutangkis yang digelar tahun ini.  Dan tepat seperti prediksi banyak pihak, tahun ini SMA Dian Pelita bisa masuk perempat final.


“Lintang, kamu hebat!  Tahun ini SMA kita bisa masuk perempat final!”


“Selangkah lagi kita bisa masuk tiga besar!”


“Sayang ya tahun ini tahun terakhirmu ikut turnamen…”


“Moga-moga tahun depan SMA kita bisa semakin baik!”

Ya, Lintang berperan besar dalam torehan prestasi tim bulutangkis SMA Dian Pelita kali ini.  Kemenangannya atas pemain dari SMA unggulan dalam pertandingan tunggal putri dan ganda campuran sudah membuat namanya menjadi bintang.


“Lintang, kamu hebat…”

Rian menghampirinya dan menyodorkan air minum.


“Ah, semua berkat usaha keras tim – termasuk kamu, Rian.”


“Haha, tapi ya gitu deh,” Rian tertawa, “Aku memang sepertinya nggak bakat main bulutangkis.”

Saat itu mereka berdua sedang berjalan keluar dari GOR tempat diadakannya turnamen – menuju tempat parkir dimana bus yang membawa tim mereka diparkir.


“Yah ini turnamen terakhir kita,” gumam Lintang, “Selanjutnya kita serahkan pada adik-adik kelas kita.  Ya kan?”


“Begitulah,” balas Rian, “Nggak terasa ya waktu berjalan begitu cepat.”

Lintang memandang Rian yang sedang berjalan di sampingnya.


“Hm… Rian,” panggilnya, “Habis ini tim ekskul mau merayakan prestasi hari ini.  Kamu mau ikut?”

Rian memandang Lintang dan tersenyum.


“Sebenarnya tawaran yang menarik, tapi maaf hari ini aku nggak bisa.  Aku sudah ada janji.”


“Oh gitu…” Lintang mendesah.  Kecewa.


Aku sudah dengar kabar kalo dia sekarang pacaran sama kak Rin.


“Rian!  Lintang!”

Dari kejauhan terdengar satu suara yang tidak asing di telinga mereka.  Di depan mereka – tertutupi oleh lalu-lalang lautan manusia - tampak Rin sedang melambaikan tangannya memanggil mereka berdua.

Hanya satu orang yang mereka pandang, namun cara mereka berdua memandang orang tersebut jauh berbeda.

Rian memandang Rin dengan perasaan gembira dan cinta.

Lintang memandang Rin dengan perasaan cemburu.

Mereka bertiga bertemu.


“Aku sudah nunggu kalian dari tadi!  Lintang apa kabar?” sapa Rin.


“Baik, kak.  Kak Rin sendiri gimana?” balas Lintang masih dengan rasa hati yang tak karuan. Untunglah dia bisa menyembunyikannya.

Sambil berjalan, Rin dan Lintang terlibat percakapan ringan yang membuat Rian dalam hatinya merasa lega bukan main.


Semoga hubungan mereka tetap baik.

Tak terasa mereka bertiga sudah sampai di tempat parkir.

Lintang masuk ke dalam bus, sementara Rian tidak ikut.


“Aku pulang bareng Rin,” katanya.

Dari dalam bus, Lintang melihat Rian dan Rin berjalan meninggalkan tempat parkir.  Dilihatnya tangan Rin menggandeng Rian dan sekilas dilihatnya tangan Rian mengusap-usap rambut pendek Rin.


Mereka bener pacaran…

Saat itu Lintang tahu apa yang sedang dirasakannya sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun