Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Dua Hati #17: Aku Cemburu

11 Juni 2014   14:01 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:15 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14024435102074068550

Cerita Sebelumnya :

Harapan Tama agar Rin bersedia kembali padanya ditolak mentah-mentah!  Rin meninggalkan Tama dan memilih Rian.  Sementara itu Rian merasa cemburu ketika tahu bahwa Lintang menyimpan nomor ponsel Niko.  Bagaimana jadinya hubungan Rin - Rian - Lintang?

CHAPTER 17

Sudah beberapa hari berlalu semenjak jalan-jalan mereka ke Dufan.  Namun mengetahui bahwa Lintang menyimpan nomor ponsel Niko membuat Rian merasa cemburu.


Tapi kenapa aku harus cemburu?  Lintang bukan pacarku lagi, seharusnya ini sudah bukan urusanku.

Meski sudah berusaha membuangnya, rasa cemburu itu selalu datang setiap kali Rian mengingatnya.


“Rian?”

Hari ini entah sudah ke berapa kalinya Rin melihat Rian termenung dengan mata yang menerawang jauh, bahkan terkadang Rin menangkap adanya rasa kesal dari diri pemuda yang sekarang menjadi pacarnya ini.


“Hari ini kamu kaya’nya lagi nggak mood ya?” sambungnya, “Apa kamu sebenarnya sudah punya acara lain?”

Rian memandang Rin,


Aku sekarang sudah punya Rin.  Aku harusnya ngelupain Lintang.


“Maaf.  Aku juga nggak tau kenapa tiba-tiba aku jadi bad mood gini,” ujarnya, “Tapi yang jelas bukan karena kamu kok.”

Rin tersenyum dan menggandeng lengan Rian.  Saat ini mereka sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan.  Setelah puas berkeliling, mereka berdua kemudian berhenti di sebuah booth minuman.


“Nah,” kata Rin beberapa saat setelah mereka duduk, “Aku sebenernya agak iri karena kemarin nggak bisa ikut kamu sama Aksa ke Dufan.  Gimana?  Seru?”

Rian kemudian menceritakan pengalamannya selama di Dufan, tentang bagaimana dia ditinggal oleh Aksa dan teman-temannya sehingga dirinya hanya berdua saja dengan Lintang, juga tentang peristiwa ketika baju dan celana Lintang basah oleh air tumpahan dari gelas.

Samar ekspresi Rin berubah, tapi gadis itu berusaha menyembunyikannya dan mencoba tersenyum.


“Oh gitu, jadi di handphonemu isinya cuma foto kamu sama Lintang dong?”


“Nggak juga sih, temen-temen yang lain juga ada,” Rian mengambil ponselnya, “Nih kalo kamu mau liat.”

Rin tampak ragu.


“Bener nggak apa-apa aku buka handphone kamu?” tanyanya.


“Nggak apa-apa.  Liat aja,” Rian meyakinkannya.

Rin membuka ponsel Rian untuk melihat foto-foto yang diambilnya saat di Dufan.

Dan kali ini Rin tidak bisa menyembunyikan ekspresi wajahnya ketika melihat satu demi satu foto-foto yang tersimpan di ponsel Rian.


Kebanyakan foto Lintang yang ada di sini…


Dan ekspresi mereka berdua di foto-foto ini…

Hati Rin terasa perih, ia tahu saat ini rasa cemburu menggerogoti hatinya.


Mereka sangat dekat.


Rian, jangan sakiti aku.  Jangan bikin aku cemburu melihat kedekatanmu sama Lintang…

Tanpa bicara, Rin segera mengembalikan ponsel tersebut pada pemiliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun