Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ada Cinta #9 : Ami yang Kecewa

3 Oktober 2014   12:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:32 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita Sebelumnya :

Novan yang penasaran akan jati diri Nay menuliskan sebaris nama di secarik kertas dan meletakkannya di laci meja Nay.  Ketika Nay membaca isi kertas tersebut, gadis itu menunjukkan reaksi yang sungguh tak diduga!  Kenapa?  Apa itu berhubungan dengan masa lalu Nay?


CHAPTER 9

Nay terbaring lemah di Ruang UKS.

“Nggak usah maksain diri kalo kamu masih sakit,” ujar Fidia seorang anggota PMR yang kebetulan hari itu bertugas.

“Lagipula...,” lanjutnya sambil membuka buku catatannya, “Ada catatannya di sini, kamu kemarin dirawat juga.  Kalo kondisimu belum sehat, mestinya kamu istirahat di rumah aja.”


Nay hanya bisa mengangguk.

“Keliatannya kamu cuma butuh istirahat,” sambung Fidia, “Aku tinggal dulu ya.  Kalo ada apa-apa atau kalo kamu mau pulang, tinggal hubungi aja nomer PMR yang sudah aku save ke handphone-mu.  Nih nomernya.”


Pintu ruang UKS kemudian ditutup.  Tinggallah Nay sendirian menatap langit-langit ruangan.

“Aku mesti gimana?” gumamnya.


Nay pun menangis.

* * *

Perpustakaan sekolah, jam istirahat pertama...

“Hai, Ami!”


Ami yang sedang sibuk menata buku di perpustakaan terkejut mendengar panggilan Angga.

“Hai, Ngga,” sapanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun