“Maksudnya?”
“Dari tadi kamu diem terus. Kenapa? Ada apa?”
“Nggak ada apa-apa,” sahut Angga sekenanya.
“Kamu sakit? Atau capek?” tanya Nay yang membonceng di belakang Angga.
“Kenapa emangnya?” Angga acuh tak acuh, “Lagian bukannya kamu yang sakit ?”
“Kamu ini kenapa sih?” Nay mulai tak sabar, “Kalo aku ada salah sama kamu, bilang dong!”
Angga mendengus kesal.
Aku nggak suka liat kamu deket sama Novan.
Pemuda ini terus mengayuh sepedanya dengan kecemburuan yang membara di dadanya. Di belakangnya, Nay berusaha mengingat apa yang membuat Angga siang ini mendadak membisu.
Tanpa terasa sepeda yang mereka tumpangi tiba di tanjakan yang selalu mereka lalui dan menjadi tantangan tersendiri bagi Angga.
Apa dia minta aku turun? Pikir Nay.