Kemudian ia berbalik memunggungi Angga dan melangkah meninggalkan pemuda tersebut. Tindakan Nay tentu saja membuat Angga diam-diam terkejut.
Aku ditolak?
Jadi, Nay beneran pacaran sama Novan?
Angga putus asa. Ia kalah dan rasanya sungguh sakit.
Untuk mengatasi kegundahan hatinya, ia menengadahkan kepala dan memejamkan mata sembari menarik nafas dalam-dalam.
Aku... kalah?
“Kamu ngapain kok masih di situ?” tiba-tiba terdengar suara Nay.
Angga membuka mata dan kembali menuntun sepedanya. Kini mereka berjalan bersisian, namun mendadak ada kecanggungan di antara kedua remaja tersebut.
“Angga,” panggil Nay tiba-tiba.
“I... iya... iya…,” Angga mendadak gugup.
“Makasih ya...” lirih Nay.