“Iya, iya. Aku sudah sampai. Sebentar aku turun. Kamu ada di mana?”
Arya dan Nay memandang kepergian Novan.
“Teman sekelasmu ya?” tanya Arya.
“Iya, Yah,” jawab Nay.
“Keliatannya dia sudah tau,” lanjut Arya.
Nay mengangguk.
Arya tersenyum,
“Apa itu berarti kamu menyudahi sandiwaramu?”
Nay terdiam.
Arya menghela nafas.
“Lana, Ayah berharap kamu berhenti membohongi teman-temanmu. Lebih baik kamu jujur sebelum semuanya jadi lebih buruk.”