Nay melanjutkan kalimatnya,
“Dan Rei juga yang menguatkan aku saat kehilangan Rana. Dia banyak memberi perhatian ke aku…”
“Jadi, pantes ‘kan kalo aku cemburu?” potong Angga.
“Angga, kamu salah!” sentak Nay tiba-tiba, “Kamu belum tau apapun tentang dia!”
“Aku memang nggak tau apapun tentang Ray, itu makanya aku cemburu!”
“Angga,” keluh Nay, “Kenapa sih kita harus ribut terus?”
Angga terdiam mendengar perkataan Nay barusan.
Kenapa sih kita harus ribut terus?
Sungguh cara yang buruk untuk mengawali hari. Kedua remaja tersebut tak bertegur sapa sepanjang sisa hari itu.
* * *
Malamnya, Angga memutuskan untuk menonton video-video tersebut dimulai dari file paling akhir. Saat ini ada dua pertanyaan besar dalam benaknya.