Mohon tunggu...
Ryan Martin
Ryan Martin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Kedokteran Gigi

Berbagi Pengalaman, Perasaan, Pemikiran dan Kisah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Misi Rahasia "Gerombolan Siberat" di Dalam Mulut Kalian, Apa Jadinya? Bagaimana Memberantasnya?

24 Januari 2021   10:44 Diperbarui: 25 Januari 2021   08:15 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Layaknya suatu bangsa, jika seluruh rakyatnya bersatu untuk menjalankan tujuan yang sama, tentu bangsa itu akan menjadi bangsa yang kuat dan sulit untuk dijatuhkan. Mungkin filosofi itu sama dengan kondisi "Gerombolan Siberat" versi plak ini. 

Plak yang telah menjadi solid atau keras, disebut sebagai kalkulus. Massa keras yang tidak dapat dicungkil menggunakan sikat gigi, ataupun benda lain. Jika sudah menjadi kalkulus, maka harus dibersihkan dengan alat scaller oleh dokter gigi.

Untungnya, aktivitas "Gerombolan Siberat" ini berjalan secara lambat. Mereka tidak mampu melakukan misi rahasianya dengan cepat. Pembentukan karies umumnya berjalan dalam jangka waktu yang panjang, sekitar tiga sampai enam bulan. 

Banyak faktor yang dapat memperlancar misi "Gerombolan Siberat" versi plak ini. Namun, terdapat dua faktor utama, yakni faktor makanan dan edukasi.  Sering mengonsumsi makanan atau minuman berkadar gula tinggi, dapat memperlancar misi "Gerombolan Siberat". Substansi dengan kadar gula tinggi, memiliki senjata rahasia yang sangat disenangi oleh "Gerombolan Siberat", yaitu Sukrosa. 

Dengan sukrosa, bakteri dapat lebih mudah dalam melubangi gigi, dikarenakan adanya proses glikolisis yang terjadi oleh zat itu sendiri, yang ikut serta dalam menurunkan pH jaringan gigi menjadi asam. Alhasil, kombinasi ini akan membuat gigi kita menangis. Bagaimana cara memberantas kelakukan "Gerombolan Siberat"?

Caranya adalah dengan memperkuat faktor kedua, yakni edukasi. Di Indonesia sendiri, edukasi mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut masih minim. Hal ini dapat terlihat dari data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan melalui RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, dimana dari 300.000 responden, terdapat 88,8% yang mengalami karies. 

Edukasi yang baik mengenai cara menyikat gigi yang benar, serta pembatasan konsumsi makanan minuman berkadar gula tinggi, diharapkan dapat menurunkan angka kasus karies ini. Teknik menyikat gigi yang baik dan benar, dapat dengan efektif memberantas "Gerombolan Siberat".  Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyikat gigi kalian.

  1. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena zat fluor dapat meningkatkan proses remineralisasi dari struktur gigi.
  2. Jangan terlalu keras saat menyikat gigi, sebab tekanan yang terlalu kasar dapat menyebabkan abrasi atau tergerusnya lapisan gigi.
  3. Untuk gigi rahang atas, tempatkan bulu sikat dengan kemiringan  45°  ke arah atas, diantara gigi dan gusi. Putar sikat secara perlahan dan sikatlah ke arah bawah.
  4. Untuk gigi rahang bawah, tempatkan bulu sikat dengan kemiringan  45° ke arah bawah, dan putar secara perlahan ke arah atas.
  5. Seluruh permukaan gigi harus disikat, mulai dari permukaan gigi dekat pipi dan bibir untuk rahang atas dan rahang bawah,  permukaan gigi dekat lidah pada rahang bawah dan permukaan gigi dekat langit-langit pada rahang atas.
  6. Untuk permukaan kunyah gigi, disikat secara maju mundur.
  7. Seluruh permukaan gigi disikat kurang lebih selama 2 menit dan sedikitnya delapan kali gerakan untuk setiap permukaan.
  8. Setelah seluruh permukaan gigi selesai disikat, berkumurlah satu kali saja, agar sisa Fluor masih merekat di gigi dan dapat menjalankan proses pemberantasan dari "Gerombolan Siberat".
  9. Bersihkan sikat gigi dengan air dan simpanlah sikat gigi dengan posisi kepala sikat berada di atas.
  10. Menyikatlah gigi minimal dua kali sehari yakni: pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur.

Menangani pasien yang mengalami komplikasi ataupun sakit, memanglah tanggung jawab tenaga medis. Namun, jangan lupa kawan, menjaga kesehatan diri sendiri adalah tanggung jawab masing-masing individu. 

Mencegah lebih baik daripada mengobati, maka marilah kita mencegah terjangkit dari penyakit dengan terus menerapkan pola hidup sehat. Khususnya dalam artikel ini, saya membahas mengenai kesehatan gigi dan mulut. 

Di masa pandemi seperti saat ini, jumlah dokter gigi yang beroperasi mengalami penurunan secara drastis dikarenakan himbauan dari pemerintah untuk membatasi aktivitas praktek. Hanya klinik yang telah siap menjalankan prosedur Covid-19, yang diperbolehkan untuk beroperasi. 

Oleh sebab itu, mari menjaga kesehatan gigi dan mulut dari misi rahasia "Gerombolan Siberat" dengan menerapkan teknik menyikat gigi yang baik dan benar, serta mengurangi konsumsi makanan berkadar gula tinggi. Tujuannya hanya satu, agar diri kita sendiri tidak merasakan sakit gigi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun