Mohon tunggu...
Ryan Martin
Ryan Martin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Kedokteran Gigi

Berbagi Pengalaman, Perasaan, Pemikiran dan Kisah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Misi Rahasia "Gerombolan Siberat" di Dalam Mulut Kalian, Apa Jadinya? Bagaimana Memberantasnya?

24 Januari 2021   10:44 Diperbarui: 25 Januari 2021   08:15 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.deviantart.com

Hai, perkenalkan saya Ryan. Saya adalah seorang mahasiswa prodi Kedokteran Gigi di salah satu universitas di kota Bandung. Sejak masuk kedalam prodi ini, saya mendapat banyak pertanyaan dari orang-orang terdekat saya. Pertanyaan itu seperti: "kapan lulusnya, Yan?", "Gigi gue sakit nih, tolong ditambelin, dong", "Tambel giginya gratis ya, Yan, hehe" dan lainnya. 

Mereka terlihat melimpahkan semua tanggung jawab kesehatan giginya kepada tenaga kesehatan, dengan harapan tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Padahal, dalam kenyataannya, bahan tambal yang digunakan pun memerlukan biaya modal. 

Sejujurnya, ketika suatu saat nanti saya lulus (mohon doanya teman-teman), saya tidak akan mematok harga tinggi untuk jasa saya, tetapi cukup membayarkan modal bahan tambal yang saya gunakan. 

Namun, apakah kalian tahu, jika kalian dapat menjaga kesehatan gigi, maka kalian tidak perlu ke dokter gigi untuk dilakukan perawatan yang  merogoh gocek cukup dalam? 

Jika kalian dapat menjaga kesehatan gigi dengan baik, maka kalian hanya perlu melakukan kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, dan tentunya tidak mengeluarkan uang yang banyak. Penasaran dengan cara merawat gigi dan mulut yang baik dan benar? 

Sebenarnya, kalian semua sudah mengetahuinya. Ya,  dengan menyikat gigi. Cukup meluangkan 2 kali 2 menit dari 24 jam kehidupan kalian dalam 1 hari, dapat menghindarkan kalian dari misi rahasia "Gerombolan Siberat" di dalam mulut kalian. Iya, benar, didalam mulut kalian ada "Gerombolan Siberat"! Penasaran siapakah mereka? Izinkan saya menyampaikan kisahnya, beserta beberapa informasi berkaitan dengan pentingnya menyikat gigi. 

Menyikat gigi adalah suatu prosedur dasar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Tindakan ini bertujuan untuk melunturkan lapisan plak yang menempel pada permukaan gigi, agar plak ini tidak berkembang menjadi sumber  yang melubangi gigi. Apakah kalian tahu, bagaimana lapisan plak ini dapat menyebabkan gigi berlubang? 

Agar lebih jelas, saya akan coba memberikan gambarannya. Plak merupakan sekumpulan bakteri yang umumnya muncul dari sisa makanan dan menyelinap diantara gigi-gigi kalian. Plak dapat dikatakan sebagai makluk hidup yang sangat senang "berorganisasi". Layaknya "Gerombolan Siberat" dari komik Donald Bebek, mereka senang menjalankan misi rahasia, dalam hal ini adalah untuk merusak gigi. 

Bakteri pada plak ini, akan mensintesis zat asam sebagai produk sampingan yang dapat melarutkan lapisan gigi, sehingga menyebabkan gigi berlubang. Keadaan gigi berlubang yang diakibatkan oleh bakteri, dikenal dengan sebutan karies. Tentunya, penjalaran karies ini, tidak hanya berakhir di permukaan gigi. 

"Gerombolon Siberat" versi plak adalah organisasi yang serakah. Mereka sangat senang bila mampu melarutkan seluruh struktur gigi, bahkan jika bisa, seluruh gigi di mulut kalian. Jika sudah begitu, perawatan yang diberikan pun akan menjadi lebih kompleks. Menyeramkan, ya,"Gerombolan Siberat" versi plak ini?

Tidak hanya melarutkan struktur gigi, organisasi ini juga meningkatkan kekuatannya dari luar. Plak yang tidak segera dibersihkan, akan terus meningkatkan cakupan organisasinya. Meningkatkan kesolidaritasan antar bakteri didalam organisasi itu, dan pada akhirnya, akan semakin sulit untuk dibersihkan. 

Layaknya suatu bangsa, jika seluruh rakyatnya bersatu untuk menjalankan tujuan yang sama, tentu bangsa itu akan menjadi bangsa yang kuat dan sulit untuk dijatuhkan. Mungkin filosofi itu sama dengan kondisi "Gerombolan Siberat" versi plak ini. 

Plak yang telah menjadi solid atau keras, disebut sebagai kalkulus. Massa keras yang tidak dapat dicungkil menggunakan sikat gigi, ataupun benda lain. Jika sudah menjadi kalkulus, maka harus dibersihkan dengan alat scaller oleh dokter gigi.

Untungnya, aktivitas "Gerombolan Siberat" ini berjalan secara lambat. Mereka tidak mampu melakukan misi rahasianya dengan cepat. Pembentukan karies umumnya berjalan dalam jangka waktu yang panjang, sekitar tiga sampai enam bulan. 

Banyak faktor yang dapat memperlancar misi "Gerombolan Siberat" versi plak ini. Namun, terdapat dua faktor utama, yakni faktor makanan dan edukasi.  Sering mengonsumsi makanan atau minuman berkadar gula tinggi, dapat memperlancar misi "Gerombolan Siberat". Substansi dengan kadar gula tinggi, memiliki senjata rahasia yang sangat disenangi oleh "Gerombolan Siberat", yaitu Sukrosa. 

Dengan sukrosa, bakteri dapat lebih mudah dalam melubangi gigi, dikarenakan adanya proses glikolisis yang terjadi oleh zat itu sendiri, yang ikut serta dalam menurunkan pH jaringan gigi menjadi asam. Alhasil, kombinasi ini akan membuat gigi kita menangis. Bagaimana cara memberantas kelakukan "Gerombolan Siberat"?

Caranya adalah dengan memperkuat faktor kedua, yakni edukasi. Di Indonesia sendiri, edukasi mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut masih minim. Hal ini dapat terlihat dari data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan melalui RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, dimana dari 300.000 responden, terdapat 88,8% yang mengalami karies. 

Edukasi yang baik mengenai cara menyikat gigi yang benar, serta pembatasan konsumsi makanan minuman berkadar gula tinggi, diharapkan dapat menurunkan angka kasus karies ini. Teknik menyikat gigi yang baik dan benar, dapat dengan efektif memberantas "Gerombolan Siberat".  Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyikat gigi kalian.

  1. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena zat fluor dapat meningkatkan proses remineralisasi dari struktur gigi.
  2. Jangan terlalu keras saat menyikat gigi, sebab tekanan yang terlalu kasar dapat menyebabkan abrasi atau tergerusnya lapisan gigi.
  3. Untuk gigi rahang atas, tempatkan bulu sikat dengan kemiringan  45°  ke arah atas, diantara gigi dan gusi. Putar sikat secara perlahan dan sikatlah ke arah bawah.
  4. Untuk gigi rahang bawah, tempatkan bulu sikat dengan kemiringan  45° ke arah bawah, dan putar secara perlahan ke arah atas.
  5. Seluruh permukaan gigi harus disikat, mulai dari permukaan gigi dekat pipi dan bibir untuk rahang atas dan rahang bawah,  permukaan gigi dekat lidah pada rahang bawah dan permukaan gigi dekat langit-langit pada rahang atas.
  6. Untuk permukaan kunyah gigi, disikat secara maju mundur.
  7. Seluruh permukaan gigi disikat kurang lebih selama 2 menit dan sedikitnya delapan kali gerakan untuk setiap permukaan.
  8. Setelah seluruh permukaan gigi selesai disikat, berkumurlah satu kali saja, agar sisa Fluor masih merekat di gigi dan dapat menjalankan proses pemberantasan dari "Gerombolan Siberat".
  9. Bersihkan sikat gigi dengan air dan simpanlah sikat gigi dengan posisi kepala sikat berada di atas.
  10. Menyikatlah gigi minimal dua kali sehari yakni: pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur.

Menangani pasien yang mengalami komplikasi ataupun sakit, memanglah tanggung jawab tenaga medis. Namun, jangan lupa kawan, menjaga kesehatan diri sendiri adalah tanggung jawab masing-masing individu. 

Mencegah lebih baik daripada mengobati, maka marilah kita mencegah terjangkit dari penyakit dengan terus menerapkan pola hidup sehat. Khususnya dalam artikel ini, saya membahas mengenai kesehatan gigi dan mulut. 

Di masa pandemi seperti saat ini, jumlah dokter gigi yang beroperasi mengalami penurunan secara drastis dikarenakan himbauan dari pemerintah untuk membatasi aktivitas praktek. Hanya klinik yang telah siap menjalankan prosedur Covid-19, yang diperbolehkan untuk beroperasi. 

Oleh sebab itu, mari menjaga kesehatan gigi dan mulut dari misi rahasia "Gerombolan Siberat" dengan menerapkan teknik menyikat gigi yang baik dan benar, serta mengurangi konsumsi makanan berkadar gula tinggi. Tujuannya hanya satu, agar diri kita sendiri tidak merasakan sakit gigi. 

Namun, jika memang merasakan adanya sakit yang tidak tertahankan, segeralah mencari bantuan ke tenaga medis. Semoga angka kasus karies pada tahun ini dapat berkurang, dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut, sebagai proses menuju Indonesia Sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun