Mohon tunggu...
Ryan Martin
Ryan Martin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Kedokteran Gigi

Berbagi Pengalaman, Perasaan, Pemikiran dan Kisah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perlindungan Diri dari Virus Mutasi

4 Januari 2021   08:38 Diperbarui: 4 Januari 2021   08:46 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan mau kalah dengan virus yang bermutasi, kita juga harus "bermutasi". Perubahan ini dapat dimulai dengan mulai saling menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan menggunakan masker (3M). Melalui tindakan-tindakan tersebut, diharapkan transmisi virus dapat terputus dan penyebarannya pun dapat terhenti.

Sebagai seorang mahasiswa prodi kedokteran gigi, Korona sungguh membawa perubahan bagi saya. Perubahan baik dari pola pikir, cara pandang, dan cara mengelolah uang. Kata APD, tentu tidaklah asing bagi kita semua. 

Ya, benar, Alat pelindung Diri yang umumnya digunakan oleh petugas kesehatan. Pengelolaan biaya yang saya maksud adalah biaya alokasi untuk membeli APD ini, sebab ketika akan melaksanakan koas nanti, tentu saya harus bersedia merogoh kocek untuk melindungi diri saya dan pasien-pasien saya. Proteksi diri sangatlah penting. Jika kalian bertanya, apakah seorang mahasiswa kedokteran gigi menggunakan APD saat ini? 

Maka jawaban saya adalah belum, sebab proses belajar-mengajar masih dilaksanakan secara daring. Namun kami telah belajar menggunakannya. Penasaran seperti apa rasanya? Izinkan saya menceritakan sedikit mengenai pengalaman menarik ini. 

Saat itu, kami ditugaskan untuk membuat video mengenai cara menggunakan APD, yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan anamnesis (sesi tanya jawab atau wawancara) kepada pasien "bayaran" (bukan pasien sesungguhnya). 

Awalnya saya berpikir, bahwa hal itu adalah sesuatu yang simpel. Namun ternyata, seperti artikel yang pernah saya tulis sebelumnya, realita selalu menjadi lebih kompleks. 

Urutan menggunakan APD ini adalah, pertama mencuci tangan sesuai dengan 6 langkah dari WHO, kemudian menggunakan all-cover, yakni baju hazmat. Setelah itu saya menggunakan masker, kacamata pelindung dan head-cover. 

Menutup kepala dari baju hazmat, lalu menggunakan face-shield. Terakhir, menggunakan sarung tangan dalam, shoe cover dan sarung tangan luar. Bukanlah langkah yang rumit, bukan? T

entu saja, karena APD yang dipraktekkan ini bukannlah APD dengan level tinggi seperti yang digunakan para dokter sesungguhnya di rumah sakit. Ini hanyalah suatu uji coba agar kami sebagai mahasiswa dapat memperoleh sedikit gambaran akan kebiasaan baru yang akan diterapkan kedepannya. 

Dua menit pertama, yang saya rasakan adalah saya tidak dapat bernapas dengan leluasa. Seperti menyelam didalam Maribaya Hotspring. Namun saat itu, tidak masalah, sebab saya masih duduk dan belum melakukan aktivitas apapun. 

Delapan menit kemudian, yang saya rasakan adalah panas. Seperti berjalan di Gurun Mojave California, dengan pakaian astronot. Mungkin saat itu saya sudah dapat melihat seekor unta yang sedang makan rumput di Planet Saturnus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun