Mohon tunggu...
Ryan Julian
Ryan Julian Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sociopreneur, Empowerement, SME Businesss Development

Pemerhati Kebijakan Publi, Sosial, Pedesaan, Politik dan Ekonomi, UMKM,Pegiat dn konsultn perumahan murah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

BUMDes, Problematika dan Solusi

3 Maret 2016   09:26 Diperbarui: 4 April 2017   16:31 7122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun Desa sendiri hingga saat ini mempunyai banyak permasalahan :

1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia Pengelola BUMDes

2. Fasiitas sarana dan prasarana yang terbatas

3. AKses Promosi dan Pemasaran

4. Terbatasnya kemampuan dalam administrasi usaha 

Namun setelah BUMDes berdiri, dan masing-masing desa bisa berjalan sendiri-sendiri untuk BUMDes-nya, andaikan saja masing-masing desa mempunyai 1 BUMDes 1 Desa , berarti ada 74.093 BUMDES di indonesia, dapat di bayangkan kalau BUMDes ini berjalan sendiri-sendiri tidak terkoordinir per wilayah. 

Bagaimana mengatasi hal tersebut?

1. Dengan cara adanya Perusahaan Menengah atau besar sebagai Bapak angkat, apakah itu BUMD Kabupaten, BUMD Propinsi, BUMN, atau perusahaan Swasta yang memang bergerak di bidang yang sama.

2.Perlu di buat kategori usahanya misalnya : Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Kehutanan, Wisata, Perternakan, Home Industri, Koperasi, Toserba  dll

3. Harus ditetapkan bahwa BUMDes merupakan penyupplai bahan baku atau bahan 1/2 jadi untuk perusahaan menengah dan besar, sehingga saling sinergi , BUMDES bisa bergerak karena perusahaan membutuhkan pasokan , sedangkan perusahaan merasa terbantu dalam kepastian pasokan barang atau bahan baku.

4. Perlu sistem administrasi yang baik sebagai pendukung BUMDes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun