Diyakini oleh masyarakat Gunung Sepikul adalah tempat pertapaan Bandung Bondowoso.
Gunung yang lebih layak disebut sebagai bukit batu ini, ternyata tidak hanya menawarkan fajar tetapi juga deretan pemandangan yang indah.
Di kelilingi oleh deretan persawahan, gunung sepikul memberikan pemandangan indah untuk setiap waktu.  Gunung Merbabu, Merapi,  Lawu  juga bukit-bukti di antara dataran sawah terpampang indah di hadapan kami.
Di Gunung sepikul kami menghabiskan waktu dengan mengulas berbagai hal. Tenggelam dalam sapuan angin sepoi-sepoi, kami berceloteh tentang harapan-harapan.Â
Kami juga menjumpai beberapa pengunjung, mulai sekelompok bapak-bapak dari komunitas sepeda, bocah-bocah lincah yang dengan riang mendaki bukit batu untuk mengisi hari libur sekolah, juga orang-orang lain yang berfoto dengan latar indah itu..
Aktivitas kami di gunung sepikul diakhiri dengan memungut sampah di sekitar jalur pendakian.
Tiba-tiba Batu Seribu
Setelah melewatkan pagi di Gunung Sepikul, kami pun turun dan mencari makan untuk menambah energi.
Di sela-sela makan itu munculah ide untuk mencari lokasi lain yang sekiranya menarik untuk ditelurusi. Dalam pencarian di google berjumpalah kami dengan wisata  Bukit Seribu, tentu saja  dengan mempertimbangkan akan jarak dan waktu tempuh.
Sejarah tentang wisata pemandian ini juga tidak kalah mentereng dari kisah cinta di Gunung Sepikul. Namun tak seperti Bandung Bondowoso yang menanggung kisah cinta sepihak, kisah di bukit seribu ini menawarkan kisah cinta yang abadi yakni kesetiaan. Â
Kisah terjadinya  Bukit Seribu datang dari kisah suami istri, Dewi Lanjar dan  Ki Gathok suaminya. Â