Dijaman sekarang ini kebebasan telah menjadi akses
untuk bagi "sebahagian" generasi muda untuk keluar dari nilai² luhur dan norma yg melekat pada budaya bangsa
Tidak ada yang namanya malu apalagi segan pada orang yang melihatnya
Umbar kemesraan dengan orang yg belum pasti jadi pasangan hidupnya kelak,seakan menjadi syarat untuk bisa dibilang sebagai bagian dari gaya hidup yg mengedepankan kebebasan
Tak perduli kata orang seperti apa,bahkan orang tuanya sekalipun
Ada yang ngapelin keCeweknya saban hari saban waktu
Tak perduli pagi,siang,dikala maghrib saat orang buru² kemasjid untuk ibadah sholat berjama'ah
Parahnya disaat Sholat Jum'at juga tak lewat berkunjung masa bodo ikut bersama barisan sholat
Kalau berduaan diteras maka suara bising musik dari hp jadi pengiring suasananya
Padahal belum tentu tetangga atau orang lewat suka dengan musiknya itu,apalagi dengan kualitas audio yg cempreng
Lalu ada lagi yg sudah mulai secara dini saling panggil dengan nama yg mestinya dibiasakan setelah resmi menikah secara sah
Seperti panggilan "Ayah Bunda" waduuuhhh..saya yg denger aja malu dan Risih,kog yg ngucapin bisa cuek bebek gitu yaa??
Prilaku yg menyimpang ini apabila dibiarkan terus akan jadi racun yg melumpuhkan budaya kesopanan bangsa kita
Kasihan pada para Pejuang dan Pahlawan yg telah berjasa merebut Harga diri Negeri ini
Mereka pasti tak ingin melihat generasi kini malah membudayakan pola pikir penjajah yg dulu mereka perangi mati²an dengan taruhan jiwa dan raga.
Bangsa kita adalah Bangsa yg menjunjung kesantunan
Bukan bangsa bedebah pemuja Kebebasan
Selayaknya orang beragama sudah saatnya Malu kembali jadi renungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H