Mohon tunggu...
Ryan Fadhilah
Ryan Fadhilah Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya adalah satu dari bagian anak dinegri ini yg rindu akan arti dari kemerdekaan yg sebenar²nya merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Gaya Pacaran Sebagian Anak Muda Sekarang

9 Agustus 2015   23:49 Diperbarui: 9 Agustus 2015   23:49 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dijaman sekarang ini kebebasan telah menjadi akses

untuk bagi "sebahagian" generasi muda untuk keluar dari nilai² luhur dan norma yg melekat pada budaya bangsa

Tidak ada yang namanya malu apalagi segan pada orang yang melihatnya

Umbar kemesraan dengan orang yg belum pasti jadi pasangan hidupnya kelak,seakan menjadi syarat untuk bisa dibilang sebagai bagian dari gaya hidup yg mengedepankan kebebasan

Tak perduli kata orang seperti apa,bahkan orang tuanya sekalipun

Ada yang ngapelin keCeweknya saban hari saban waktu

Tak perduli pagi,siang,dikala maghrib saat orang buru² kemasjid untuk ibadah sholat berjama'ah

Parahnya disaat Sholat Jum'at juga tak lewat berkunjung masa bodo ikut bersama barisan sholat

Kalau berduaan diteras maka suara bising musik dari hp jadi pengiring suasananya

Padahal belum tentu tetangga atau orang lewat suka dengan musiknya itu,apalagi dengan kualitas audio yg cempreng

Lalu ada lagi yg sudah mulai secara dini saling panggil dengan nama yg mestinya dibiasakan setelah resmi menikah secara sah

Seperti panggilan "Ayah Bunda" waduuuhhh..saya yg denger aja malu dan Risih,kog yg ngucapin bisa cuek bebek gitu yaa??

Prilaku yg menyimpang ini apabila dibiarkan terus akan jadi racun yg melumpuhkan budaya kesopanan bangsa kita

Kasihan pada para Pejuang dan Pahlawan yg telah berjasa merebut Harga diri Negeri ini

Mereka pasti tak ingin melihat generasi kini malah membudayakan pola pikir penjajah yg dulu mereka perangi mati²an dengan taruhan jiwa dan raga.

Bangsa kita adalah Bangsa yg menjunjung kesantunan

Bukan bangsa bedebah pemuja Kebebasan

Selayaknya orang beragama sudah saatnya Malu kembali jadi renungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun