Dengan berita itu tentu Indonesia dikenal di Eropa sebagai produsen video porno.
Di Amerika Serikat,prestasi Indonesia sudah lebih dulu diketahui publik
Koran terkemuka The New York Times menulis peristiwa memalukan ini 13 Juni 2010 lalu, sembari mengaitkannya dengan predikat Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim.
Lalu Majalah TIME menurunkan laporan serupa 25 Juni 2010, angle-nya coba mengungkap mengapa banyak penggemar pornografi di negeri berpenduduk mayoritas muslim itu.
Belum kantor berita AFP dan AP yg mendalam prihatin karena terjadi dinegeri yg sebahagian besar penduduknya adalah dari umat beradab
Di Australia dimuat berita itu dalam bentuk cibiran yg lebih menyakitkan lagi membacanya.
Begitu luar biasanya dampak kerusakan moral
Yang ditimbulkan oeh akibat dari keliaran nafsu orang seperti Luna Maya cs
Bahkan hingga kini entah sampai bila ingatan akan itu bisa hilang dari generasi yg tlah sempat menontonnya
Masih pada saat itu,menurut laporan yang diterima KPAI, dari 14 hingga 23 Juni 2010 saja, sebanyak 33 anak usia 4 hingga 12 tahun telah menjadi korban perkosaan oleh remaja usia 16-18 tahun. Dan menurut Hadi Supeno, para pelaku pemerkosaan yang tertangkap mengaku melakukan perbuatan biadab itu karena terangsang menonton video porno para artis terkenal itu.
Sungguh..!!berita itu tlah menghentak kesadaran kita akan tanggung jawab moral kita pada anak² bangsa ini