Sejenak saya tersentak demi melihat berita barusan disalah satu tv stasiun swasta
Bagaimana tidak!?seorang yg telah meracuni generasi bangsa ini dengan video pornonya
Yang terkenal dan jadi pemberitaan baik media lokal serta mancanegara itu kini malah didaulat oleh Marvel untuk menjadi bagian dalam promo
Film produksinya "Avengers Age of Ultron"
Saya geram bukan karna iri karna bagi saya itu tak layak dianggap sebagai Prestasi
Apalagi untuk diApresiasi
,saya marah bukan karena saya tak mampu jadi insan yg memaafkan atas hitam kesalahan masa lalu seseorang
Kegeraman saya adalah ketika kita sebahagian anak bangsa ini yg masih peduli
Yang terus mencoba berbenah coba bersihkan dari kotor sgala bentuk yg merusak dan mencoreng kehormatan serta harga diri negri ini
Sedang sebahagian lainnya murah saja mau dijejalin budaya luar yg jauh dari norma dan etika serta nilai² luhur adat ketimuran kita
Dimana rasa memiliki kita terhadap warisan yg mestinya kita jaga
Dimana rasa malu kita saat kita malah rela begitu saja,ada wanita liar perusak moral untuk generasi ini celaka malah jadi perantara Propaganda fil mereka
Dimana..??
Marilah jangan lupa pada sejarah bangsa
Oleh Ratu porno "Luna Maya" ini
Disaat negeri² diluar sana mengenal indonesia karena Reputasi Korupsinya yg mengakar
Artis ini menambah aib dengan mencoreng Nama bangsa ini dengan "Video Liarnya"
Sebagai Negeri Koruptor saat itu Indonesia dikenal dengan sebutan baru "Negara produsen film porno"!!
Apa kita tidak malu??
Apa tak terhina??
The Daily Mail, tabloid harian terkenal dengan oplagh kedua terbesar di Inggris
(nyaris 2 juta eksemplar/hari), memberitakan kasus Ariel pada edisi 23 Juni 2010
Dengan berita itu tentu Indonesia dikenal di Eropa sebagai produsen video porno.
Di Amerika Serikat,prestasi Indonesia sudah lebih dulu diketahui publik
Koran terkemuka The New York Times menulis peristiwa memalukan ini 13 Juni 2010 lalu, sembari mengaitkannya dengan predikat Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim.
Lalu Majalah TIME menurunkan laporan serupa 25 Juni 2010, angle-nya coba mengungkap mengapa banyak penggemar pornografi di negeri berpenduduk mayoritas muslim itu.
Belum kantor berita AFP dan AP yg mendalam prihatin karena terjadi dinegeri yg sebahagian besar penduduknya adalah dari umat beradab
Di Australia dimuat berita itu dalam bentuk cibiran yg lebih menyakitkan lagi membacanya.
Begitu luar biasanya dampak kerusakan moral
Yang ditimbulkan oeh akibat dari keliaran nafsu orang seperti Luna Maya cs
Bahkan hingga kini entah sampai bila ingatan akan itu bisa hilang dari generasi yg tlah sempat menontonnya
Masih pada saat itu,menurut laporan yang diterima KPAI, dari 14 hingga 23 Juni 2010 saja, sebanyak 33 anak usia 4 hingga 12 tahun telah menjadi korban perkosaan oleh remaja usia 16-18 tahun. Dan menurut Hadi Supeno, para pelaku pemerkosaan yang tertangkap mengaku melakukan perbuatan biadab itu karena terangsang menonton video porno para artis terkenal itu.
Sungguh..!!berita itu tlah menghentak kesadaran kita akan tanggung jawab moral kita pada anak² bangsa ini
Membangunkan lamanya proses memaafkan kita yg hampir saja mau menerima dengan alpa anggap itu sebagai satu kewajaran
Sebagaimana lamanya dan tiada kejelasannya proses hukum Luna Maya yg hingga kini terkesan dipeti eskan oleh penyidik polisi
Pesan saya "Indonesia tak boleh lupa"
Propaganda kebebasan oleh media² barat akan terus dilantangkan
Namun kita tak boleh bergeming segaris saja
Untuk mempertahankan Jati diri dan Kemormatan Bangsa
Soal Moral,Etika,nilai² luhur,adat dan budaya kita adalah tanggung jawab kita bersama
Karna ini soal Harga diri
Tak perduli apa latar dan agamanya
Bila Pancasila didadanya maka itu Satu Indonesia.
#SelamatkanIndonesia dari sgala bentuk muntahan kebudayaan yg tak sesuai dengan kepribadian ketimuran kita
Agen² perusak moral bangsa terus akan mereka ciptakan dinegeri yg kita cintai ini
Lewat isi kepala beberapa diantara kita,lewat pemikiran Kebebasan yg salah kaprah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H