Contoh penggunaan bantuan robot dalam pembedahan jantung yang tentunya memiliki nilai positif guna menyelamatkan hidup seseorang. Teknik ini dikembangkan untuk mengurangi dampak getaran tangan para ahli bedah saat mengoperasi jantung dan bagian dalam tubuh lain. Pada proses bedah jantung konvensional, dada pasien dibuka dan ahli bedah memasukan tangan ke dalam rongga dada untuk melakukan potongan pada bagian dekat organ sasaran. Sebuah operasi yang tidak memerlukan irisan dalam ukuran besar, potongan atau irisan yang dibuat mungkin besarnya hanya beberapa millimeter saja. Untuk itu diperlukan alat bantu yang lebih panjang dan pipih yang berakibat gangguan getaran tangan manusia menjadi lebih besar. Melalui bantuan robot, ahli bedah dapat menghindari persoalan tersebut. Operasi dapat dilakukan dari jarak jauh bahkan dari luar negeri. Operasi by-pass jantung pertama menggunakan bantuan robot, dilakukan akhir tahun 1998 atas 17 pasien oleh dokter Ralph Damiano di Rumah Sakit Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat. (argakencana.blogspot.com)
Namun kita juga perlu melihat bahwasannya dalam dunia militer/perang robot juga telah disisipkan disana menjadi sebuah kekuatan besar. Tentunya kita tidak setuju dengan peperangan bukan? Tapi faktanya kini telah dikembangkan berbagai jenis robot penghancur yang digunakan untuk peperangan. Dan tujuannya tentu saja adalah destruktif. Semua itu tergantung kepada “sang pengendali” bisa saja suatu Negara hancur dalam semalam, bahkan seluruh dunia ini akibat dari serangan-serangan robot-robot tersebut. Drone, robot-robot bersenjata, dan lain sebagainya terasa begitu menakutkan jika pada suatu hari nanti mulai masuk secara besar-besaran di kehidupan umat manusia.
Film-film HOLLYWOOD, tentang robot yang mungkin telah sering kita lihat seperti Terminator, Transformers, Chappie dan I-Robot cukup menggmbarkan dimana para robot mengakibatkan permasalahan bahkan mengancam keselamatan dunia. Ringkasnya pada film I-robot yang dibintangi oleh Will Smith. Menceritakan tentang tahun 2035 yang semakin canggih, kehadiran robot semakin banyak dan diciptakan sesuai dengan manusia. Namun suatu saat sistem yang mengontrol para robot itu menjadi kacau sehingga robot itu pun membuat onar di kota tersebut. Del Spooner (Will Smith) pun berusaha mematikan sistem pengontrol tersebut sebelum jatuh lebih banyak korban. (news.lewatmana.com)
Pendiri Tesla Motors Elon Musk dan Ilmuan terkenal Stephen Hawking, telah memeringatkan kecerdasan buatan merupakan "ancaman ekstensial terbesar manusia" dan pengembangan kecerdasan buatan "berarti akhir dari umat manusia."Tetapi ahli lain, termasuk Steve Wozniak, mengatakan bahwa robot adalah baik untuk manusia karena membuatnya seperti "hewan peliharaan keluarga dan perawat sepanjang waktu." Pada salah satu konferensi PBB di Jenewa, Swiss, pada April lalu, membahas persenjataan masa depan di mana salah satunya termasuk "robot pembunuh." Inggris merupakan negara yang menentang pengembangan senjata otonom. (CNN Indonesia)
Meskipun sekarang masih belum terlalu terlihat masiv penggunaan mesin-mesin robot seperti yang digambarkan dalam film-film HOLLYWOOD, namun kita sudah bisa melihat bahwasannya pengembangan-pengembangan terus dilakukan dan mulai diperkenalkan kepada khalayak masyarakat. Jepang, Amerika dan Negara-negara lain saling berlomba merancang dan membuat robot dengan berbagai kepentingan. Bisa saja dalam beberapa tahun berikut kita dapat melihat dan merasakan secara langsung kehadiran robot di kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Teknologi robot memang memberikan manfaat-manfaat yang begitu besar bagi manusia, namun di sisi lain teknologi robot yang dibentuk tersebut dapat berbalik seperti sebuah boomerang berdampak buruk bagi kehidupan manusia ketika manusia tidak bijak dalam merancang, mbentuk, dan menggunakannya. Alur teknologi bagaikan anak panah yang melesat cepat yang belum menemukan sasaran akhir tergantung pada sang pemanah untuk mengarahkannya sehingga tepat mengenai sasaran.
Butuh hati yang bijak untuk melihat masa depan.