Mohon tunggu...
R Wijaya
R Wijaya Mohon Tunggu... Petani - Founder Sekolah Petani Masa Depan GPA

Future Farner @GPA Katulampa Bogor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Negeri untuk Siapa? Masukan untuk PPDB Sekolah Negeri yang Lebih Adil

6 Juli 2024   00:35 Diperbarui: 6 Juli 2024   02:07 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah Negeri, Untuk Siapa?
Bagaimana Keadilan Sosial dan Keberpihakan Pada Yang Rajin bisa terwujud di PPDB

Kritik Saya untuk PPDB Jalur Zonasi.
Saya tidak menentang sistem ini, tetapi sistem ini harus diperbaiki, agar keadilan berlaku bagi mereka yang tinggal di daerah yang jauh dari sekolah Negeri. Kita semua tahu, bahwa sebaran sekolah Negeri tidak merata, kebanyakan ada di pusat- pusat kota dan area padat penduduk, sementara ada banyak orang juga tinggal dalam radius yang sangat jauh dari sekolah Negeri, khususnya SMP dan SMA/SMK. 

Apakah dengan mengukur jarak dari rumah ke sekolah itu adalah cara yang adil untuk memperlakukan semua anak negeri ketika kita memutuskan siapa yang boleh masuk sekolah negeri dan siapa yang tidak bisa ( karena kuota habis). Jika pemerintah belum mampu menyebarkan secara merata jumlah sekolah Negeri, maka pemerintah harus memiliki cara lain yang lebih adil dalam membagi kuota, misalnya satu SMP Negeri terdekat akan membagi kuota nya kepada sepuluh SD  di tiga kelurahan sekeliling SMP negeri itu, sehingga setiap SD negeri dan swasta dapat mendaftarkan  lulusan terbaiknya sebanyak yang diberikan oleh SMP Negeri tersebut.


Bisa juga, kuota dari satu sekolah Negeri terdekat dibagi Jumlah kelurahan terdekat, misalnya berapa banyak siswa dari setiap kelurahan yang mendaftar PPDB, maka kuota dibagi sesuai persentase.  kuota zonasi sekolah A dibagi menurut persentase pendaftar dari setiap kelurahan terdekat, misalnya dari 100 siswa kelurahan A yang mendaftar PPDB, terpilih 50 siswa dengan rapor terbaik bisa masuk di sekolah negeri itu. sehingga meskipun jarak nya jauh dari sekolah, setiap anak punya kesempatan yang sama untuk bisa masuk, asal dia memiliki nilai yang cukup baik. Jadi Zonasi tanpa mempertimbangkan pemerataan sekolah dan prestasi akan menjadi tidak adil bagi banyak anak2 kita yang tinggal jauh dari sekolah negeri.


Dalam kasus kami,
Kami tinggal di Bogor Timur, kecamatan ini membentang disisi kiri Jalan Pajajaran dan Jl. Raya Tajur dari arah terminal Baranangsiang sampai perbatasan Ciawi. Di kecamatan yang luas ini, hanya terdapat satu SMP Negeri dan satu SMA Negeri, itupun letaknya lebih dekat ke arah Baranangsiang.


Alhasil, banyak siswa SD dan SMP yang lulus jika berdomisili di Katulampa, Sidang rasa, atau Sindangsari, akan sulit bahkan mustahil lolos PPDB Zonasi. Itu dialami anak saya ketika lulus SD, dan ketika sekarang lulus SMP. Hanya mereka yang tinggal di kelurahan Baranangsiang yang akan mendominasi sekolah negeri yang ada di kecamatan ini lewat jalur Zonasi. 

Kejadian seperti ini pasti banyak terjadi diberbagai daerah lain, karena kita semua tahu, bahwa sebaran sekolah negeri tidak merata. Akan ada banyak orang yang mustahil masuk sekolah negeri, jika sistem Zonasi tidak mempertimbangkan aspek keadilan bagi yang jauh.

Kritik Saya Terhadap PPDB Jalur Prestasi Rapor

Baiklah, masih ada harapan, di PPDB ada jalur Prestasi. Mereka yang katanya berprestasi bisa masuk lewat jalur ini.


Jalur prestasi lewat piagam, lomba dan olahraga mungkin bukan opsi yang saya mau bahas, karena kita tahu tidak banyak anak dapat ikut memenangkan lomba di kota atau kabupaten mereka selama mereka menjadi siswa, tentu saja tidak akan banyak piagam dan piala yg bisa dijadikan alasan mereka diterima.


Anak saya mencoba mendaftar lewat lewat jalur prestasi rapor. Ampun,  Sekolah terdekat semacam SMA 3, SMA 7 dan SMA Ciawi rata - rata nilai yang masuk kuota adalah sekitar 90an

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun