Mohon tunggu...
R WakhidAkhdinirwanto
R WakhidAkhdinirwanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Bekerja: di Jurusan Fisika FMPIA Universitas Negeri Malang (1991-2009), di Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo (2009 - sekarang); Motivator Belajar melalui ESQ (2005 - sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Model Pembelajaran Problem Based Learning with Argumentation (PBLA)

8 Januari 2020   08:00 Diperbarui: 8 Januari 2020   10:21 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(3) kemanfaatan sains baik langsung maupun tidak langsung (keterampilan afektif).

Lima Unsur Model Pembelajaran

Dalam rangka memberikan sumbangan pemikiran di bidang pendidikan dalam menyiapkan pendidikan abad ke-21, maka dikajilah model pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis secara maksimal. Model pembelajaran tersebut adalah model Problem Based Leaarning with Argumentation (PBLA).

PBLA mengandung lima unsur penting model pembelajaran yaitu sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dampak instruksional, dan dampak pengiring. Sintaks dari model PBLA ini adalah (1) identifikasi masalah dan motivasi, (2) organisasi dan investigasi, (3) membangun argumentasi, (4) sesi argumentasi, dan (5) evaluasi -- refleksi.

Pertama, identifikasi masalah dan motivasi. Pada fase 1 ini guru memotivasi rasa keingintahuan siswa, menggali minat siswa, mengaitkan pengalaman lama dan yang akan dipelajari, menginformasikan tujuan pelajaran dan mendeskripsikan keperluan-keperluan belajar, serta memberikan permasalahan yang bersifat autentik.

Kedua, organisasi dan investigasi. Pada fase 2 ini guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi, mencari penjelasan dan solusi untuk membangun keterampilan berpikir kritis,  memberikan handout atau LKS, membentuk kelompok 4-5 siswa, dan melakukan percobaan.

Ketiga, membangun argumentasi. Pada fase 3 ini guru membimbing siswa menganalisis data dan menginterpretasikan hasil analisis data dan membangun jawaban melalui argumentasi dengan menyusun sesuai TAP yaitu membangun pengakuan sebagai bentuk solusi masalah disertai dengan data (bukti yang mendukung pengakuan), bukti (penjelasan kaitan antara pengakuan dan data), dukungan (asumsi dasar yang mendukung bukti), kualifikasi (kondisi bahwa pengakuan adalah benar), dan sanggahan (kondisi yang menggugurkan pengakuan).

Keempat, Sesi argumentasi. Pada fase 4 ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan idenya/jawaban yang telah disusun melalui TAP, merespon pertanyaan, menyampaikan bukti terhadap idenya, mengevaluasi manfaat bertukar ide, dan melakukan sharing pandangan atau ide alternatif.

Kelima, Evaluasi-refleksi. Pada fase 5 ini fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa agar siswa memberikan umpan balik (feedback) terhadap seluruh proses pembelajaran.

Sistem sosial dari model PBLA  dalam suatu uji coba terbatas diperoleh kecenderungan terjadinya peningkatan dalam setiap pertemuannya. Hal ini berarti guru mampu menciptakan suasana belajar yang bebas, terbuka, demokratis, dan positif. Siswa mampu menghormati orang lain, bekerja sama, memimpin, dan menyampaikan pendapat dengan baik.

Prinsip reaksi dari model PBLA terjadi ketika ada komunikasi aktif antar siswa maupun antara siswa dengan guru. Komunikasi dapat berupa guru mengapresiasi setiap jawaban siswa dan memotivasi  untuk berpikir dan bertanya dengan baik (fase 1), menginspirasi siswa untuk mengenali variabel penelitian dalam peralatan, membuat rumusan masalah untuk investigasi, melakukan percobaan, mengambil data dan menganalisis data (fase 2), guru membimbing siswa membuat argumentasi (fase 3), menginspirasi siswa untuk mengeluarkan pendapat/ide-idenya melalui presentasi (fase 5), dan melibatkan siswa dalam evaluasi dan refleksi (fase 5).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun