Namun, setidaknya Anies Baswedan telah memberikan 'legacy' tentang pendidikan politik dan kampanya pemilu yang berkualitas. Ke depan, supaya para peserta pemilu di pemilu yang akan datang dapat mencontoh cara kampanye politik Anies Baswedan, yang mengedepankan argumentasi, bukan sentimentasi, yang mengedepankan sikap cerdas, bukan hanya soal elektabilitas, yang mengutamakan idealisme, bukan yang sekadar terjebak dalam pragmatisme.
Dengan demikian, mari kita tutup tulisan ini dengan satu harapan bahwa Indonesia ke depan dipenuhi dengan orang-orang yang mampu berpikir dan bernalar, sehingga kampanya politik tidak lagi hanya sekadar pepesan kosong belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H