Mohon tunggu...
Revansya Hariyandi
Revansya Hariyandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

empty

Selanjutnya

Tutup

Film

First Love: Hatsukoi (2022) Review: Pengalaman Pertama Menonton Drama Jepang

1 Juli 2024   14:20 Diperbarui: 1 Juli 2024   14:43 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Drama Televisi Jepang, atau bisa disebut dorama memiliki daya tarik unik yang membedakannya dalam dunia pertelevisian. Dikenal karena cerita yang kaya, pengembangan karakter yang rumit, dan resonansi emosional yang mendalam, drama-drama ini telah mendapatkan pengikut setia baik di Jepang maupun di seluruh dunia. 

Berlatar belakang perubahan lingkungan sosial Jepang, "First Love: Hatsukoi" membawa penonton pada perjalanan nostalgia melalui cinta dan waktu. Seri ini terinspirasi oleh lagu-lagu ikonik "First Love" dan "Hatsukoi" oleh Hikaru Utada.  Melalui kisah-kisah yang saling terkait dari Yae Noguchi dan Harumichi Namiki, yang diperankan oleh Hikari Mitsushima dan Takeru Satoh, seri ini mengeksplorasi tema abadi tentang cinta pertama, takdir, dan dampak waktu yang abadi pada hubungan.

Sebagai dorama pertama yang saya tontoni, saya akan menuliskan beberapa first impression saya setelah menonton "First Love: Hatsukoi"

Ringkasan Cerita 
"First Love: Hatsukoi" menceritakan kisah Yae Noguchi dan Harumichi Namiki, yang bertemu saat remaja dan menjalani perjalanan cinta pertama yang indah namun menyakitkan. Ceritanya melompat-lompat antara masa muda mereka dan kehidupan dewasa mereka, menunjukkan bagaimana hubungan awal mereka mempengaruhi masa depan mereka. Ini seperti melihat sebuah puzzle tersusun, dengan potongan-potongan masa lalu dan masa kini perlahan-lahan membentuk gambaran yang lengkap.

Karakter dan Penampilan

Yae Noguchi, yang diperankan oleh Hikari Mitsushima, adalah karakter yang sangat dapat dirasakan. Mitsushima melakukan pekerjaan luar biasa menunjukkan campuran kerentanan dan kekuatan Yae. Anda bisa merasakan setiap emosi naik dan turun yang dia alami, dan itu sangat nyata.


Harumichi Namiki, yang diperankan oleh Takeru Satoh, adalah pasangan yang sempurna untuk karakter Yae. Satoh membawa perjuangan batin Harumichi menjadi nyata, menjadikannya karakter yang tidak bisa tidak didukung. chemistry antara kedua aktor ini sangat kuat, membuat kisah cinta mereka terasa nyata dan menyentuh hati.

Sinematografi dan Penyutradaraan

Sinematografinya menakjubkan, dengan setiap adegan menangkap emosi karakter dan keindahan latar dengan indah. Pencahayaan alami dan pemandangan yang indah menambah banyak pada cerita, membuatnya menjadi pesta visual dan emosional.

Tema dan Dampak Emosional

Pada intinya, "First Love: Hatsukoi" adalah tentang dampak dari cinta pertama. Ini mengeksplorasi tema-tema seperti kenangan, penyesalan, dan bagaimana waktu mengubah kita. Pertunjukan ini benar-benar menyentuh hati, membuat saya berpikir tentang pengalaman pribadi saya dengan cinta tragedi percintaan.

Cara cerita berganti-ganti antara masa lalu dan masa kini memungkinkan Anda melihat bagaimana Yae dan Harumichi tumbuh dan berubah selama bertahun-tahun, namun beberapa perasaan tetap sama. Garis waktu ganda ini menambah banyak kedalaman pada cerita mereka, membuatnya menjadi perjalanan emosional yang terus melekat setelah episode terakhir.

Hal yang Kurang

Setelah habis menonton hingga akhir, memang ada hal yang kurang menurut saya. Drama ini memiliki waktu tayang yang cukup lama, dengan 9 episode dan satu episode berkisar 50 menit.  

Ada beberapa detail di cerita yang menurut saya tidak perlu. Kerap perlu forward 5 detik untuk melanjutkan ke inti cerita. Dan dari ceritanya yang memang bisa dibilang "too good to be true" yang terlalu menghandalkan ketakdiran untuk melanjutkan cerita, kadang juga agak kurang mengerti. 

Seperti adegan Namiki yang tidak jadi menghadiri makan berasama Yae tanpa alasan, yang saya rasa hanya untuk memperpanjang reunion, mungkin juga saya yang peka sih~.

Untuk drama Jepang pertama saya tonton, yang datang dari sinetron Indonesia, "First Love: Hatsukoi" ini kualitas nya lebih menyerupai film Hollywood. Karena tidak ada perbandingan dengan dorama lain jadinya membuat standar saya sangat tinggi. 

Cerita yang bisa disimpulkan bahwa cinta pertama, tidak peduli berapa lama waktu berlalu, meninggalkan jejak yang abadi di hati kita. Jika Anda mencari perjalanan emosional yang menyentuh hati, drama ini sangat rekomended untuk ditonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun