Cara cerita berganti-ganti antara masa lalu dan masa kini memungkinkan Anda melihat bagaimana Yae dan Harumichi tumbuh dan berubah selama bertahun-tahun, namun beberapa perasaan tetap sama. Garis waktu ganda ini menambah banyak kedalaman pada cerita mereka, membuatnya menjadi perjalanan emosional yang terus melekat setelah episode terakhir.
Hal yang Kurang
Setelah habis menonton hingga akhir, memang ada hal yang kurang menurut saya. Drama ini memiliki waktu tayang yang cukup lama, dengan 9 episode dan satu episode berkisar 50 menit. Â
Ada beberapa detail di cerita yang menurut saya tidak perlu. Kerap perlu forward 5 detik untuk melanjutkan ke inti cerita. Dan dari ceritanya yang memang bisa dibilang "too good to be true" yang terlalu menghandalkan ketakdiran untuk melanjutkan cerita, kadang juga agak kurang mengerti.Â
Seperti adegan Namiki yang tidak jadi menghadiri makan berasama Yae tanpa alasan, yang saya rasa hanya untuk memperpanjang reunion, mungkin juga saya yang peka sih~.
Untuk drama Jepang pertama saya tonton, yang datang dari sinetron Indonesia, "First Love: Hatsukoi" ini kualitas nya lebih menyerupai film Hollywood. Karena tidak ada perbandingan dengan dorama lain jadinya membuat standar saya sangat tinggi.Â
Cerita yang bisa disimpulkan bahwa cinta pertama, tidak peduli berapa lama waktu berlalu, meninggalkan jejak yang abadi di hati kita. Jika Anda mencari perjalanan emosional yang menyentuh hati, drama ini sangat rekomended untuk ditonton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H