Mohon tunggu...
raveina
raveina Mohon Tunggu... Guru - Masih belajar

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Produksi Tahu dalam Negeri Masih Menggunakan Kedelai Import, Kenapa?

31 Januari 2022   17:30 Diperbarui: 31 Januari 2022   17:33 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahu siap dipasarkan.

Hal yang paling kami soroti terkait produksi tahu pak suwondo adalah mengenai kedelai yang digunakan. Kedelai yang digunakan dalam produksi ahu adalah kedelai import dari amerika. 

Ketika kami wawancara, beliau menjelaskan alasan menggunakan kedelaiimport karena kualitas kedelai lokal tidak sebaik kedelai import sehingga sari yang dihasilkan kedelai hanya sedikit dan tentu hal tersebut menjadi perhitungan pabrik. 

Hal ini sangat disayangkan, mengingat petani lokal pun tak sedikit yang menanam kedelai. Ini patut menjadi catatan bagi pemerintah untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan bagi para petani agar sektor pertanian menjadi lebih baik dalam menghasilkan hasil tani yang berkualitas bagus dan dapat menyaingi produk import. 

Selain itu, apabila petani lokal dapat menghasilkan kedelai yang saa bagus kualitasnya dengan produk import, tentu kesejahteraan ekonomi petani lokal akan lebih terjamin. Simbiosis mutualise akan terjalin antara petani lokal dengan pengrajin makanan lokal sehingga masyarakat Indonesia dapat saling bekerjasama dalam mensejahterakan warga Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun