Ada suatu momen ketika Persiraja melakukan high pressing PSS dengan kombinasi pasing bawah cepat dan long pass akurat dapat keluar dari tekanan, terutama ketika Dave Mustaine masuk. 3 dari 4 Gol PSS tercipta dari umpan silang, dan 1 gol lainnya tercipta dari skema bola bawah. Hal itu membuktikan ada kreatifitas dari pola permainan I Putu Gede. Selain itu yang menarik adalah penempatan striker lokal yakni Riki Dwi, pemain yang ikut dibawa oleh I Putu Gede dari Persekat Tegal tersebut membuktikan dirinya bisa menjadi pemain yang efektif dengan mencetak 1 gol dan 2 assist, layak dinobatkan sebagai man of the match pada pertandingan tersebut.
Hal ini sangat positif karena belakangan ini tim Liga 1 disoroti karena jarang menurunkan striker lokal, sisi lain sinyal persaingan dalam satu tim karena selain Riki Dwi, PSS memiliki striker yang diambil dari Persib Bandung yakni Wander Luiz. Harapannya I Putu Gede tetap bersikap obyektif pada pemain, tak kenal pemain asing maupun lokal.
3. Menyanyikan kembali Sampai Kau Bisa
Sebelum match I Putu Gede mengatakan bahwa menyempatkan menyanyikan anthem PSS Sleman, Sampai Kau Bisa. Lagu ciptaan Sleman Fans ini biasanya selalu dinyanyikan ketika pertandingan dihadiri oleh penonton. Sesaat setelah pertandingan pemain bersama official dan pelatih melingkar di tengah lapangan untuk menyanyikan Sampai Kau Bisa.
Hal tersebut tidak dilakukan Dejan saat melatih PSS, hanya inisiatif para pemain saja yang menyalakan lewat speaker di locker room, I Putu Gede mencoba membangun semangat dengan menyanyikan lagu tersebut sebelum pertandingan. Iklim bermain dengan hati coba dibangun oleh I Putu Gede, sama seperti bait akhir lagu Sampai Kau Bisa, demi satu nama kebanggan di dada, akan aku beri selamanya.
4. Wacana adanya penonton dalam lanjutan kompetisi
Jumlah terdeteksi virus covid-19 kembali meningkat terutama masuknya varian omicron, membuat hadirnya penonton ditunda pada pekan pertama putaran kedua Liga 1 2021/22. Uji coba Kehadiran penonton pertama di tengah pandemi telah dilaksanakan pada 8 besar Liga 2 2021 lalu, dengan jumlah kuota 100 penonton per tim, total kuota supporter yang hadir adalah 200 dalam 1 pertandingan. Dalam lanjutan putaran kedua pekan kedua Liga 1 2021/22, direncanakan mendatangkan supporter kembali. Imbas postitif kepada tim-tim yang memiliki basis supporter besar seperti Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persib Bandung, Arema FC, termasuk PSS Sleman. Stadion Maguwoharjo selalu menjadi tempat 'angker' bagi tim lawan, Sleman Fans terdiri dari 2 kelompok supporter yakni Slemania dan Brigata Curva Sud. Bahkan Sleman sering disebut sebagai kabupaten Italia, Brigata Curva Sud yang sering disebut BCS ini menjadi salah satu supporter terbaik di dunia versi COPA 90. Kehadirannya sangat membantu PSS asuhan I Putu Gede, walau jumlahnya hanya maksimal 100 saja.
Selanjutnya PSS Sleman menghadapi Arema FC, menjadi ujian sesungguhnya di bawah arahan I Putu Gede. Arema FC saat ini berada di papan atas klasemen sementara Liga 1 2021/22, selain itu merupakan tim dengan jumlah kekalahan paling sedikit yakni 1 kali saja, menariknya satu-satunya kekalahan adalah pada putaran pertama melawan PSS Sleman dengan skor 2-1. Hal ini menjadi tantangan I Putu Gede memutus unbeaten Arema FC dalam 14 pertandingan terakhir.
Penulis : RV Biaggi
Sumber Foto : (Instagram: @pssleman)