Saat ini kita menghadapi peserta didik dengan sebutan "GEN-Z", untuk itu diperlukan keterlibatan digital dalam pembelajaran karena mereka tumbuh dalam era teknologi digital yang sangat pesat. Oleh karena itu, pendidikan harus memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran yang menarik dan efektif. Penggunaan platform daring, berbagai aplikasi pembelajaran interaktif, dan simulasi virtual dapat membawa pengalaman belajar murid ke tingkat yang baru. Kita bisa melihat bagaimana peserta didik sekarang kurang menyukai hal-hal yang sifatnya tertulis, seperti mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas dalam bentuk uraian dengan menulis tangan. Namun, konsepnya bukan berarti mereka tidak menulis di buku tulisnya, tapi kita bisa melihat bagaimana kebutuhan mereka terhadap minat akan pelajaran tersebut.
Pelajaran sosiologi identik dengan pelajaran yang berisikan teori-teori mengenai masyarakat dan berbagai fenomena sosial yang sedang berlangsung. Terkadang pelajaran ini dianggap tidak menyenangkan dalam pelaksanaannya, karena dalam praktiknya kebanyakan guru mengajar dengan situasi yang monoton sehingga peserta didik tidak tertarik untuk menjadikannya sebagai mata pelajaran pilihan atau tingkat lanjut ketika masuk jenjang kelas sebelas atau tahap fase F pada kurikulum merdeka. Sebagai guru mata pelajaran sosiologi, saya mencoba untuk mengubah paradigma pelajaran sosiologi menjadi sesuatu yang tidak monoton, tidak hanya berisikan ceramah-ceramah guru saja. Tapi saya mencoba membuat pelajaran sosiologi menjadi pelajaran yang penuh warna-warni dalam praktik pembelajarannya dengan menggunakan berbagai aplikasi berbasis digital teknologi serta memanfaatkan berbagai platform-platform digital yang menarik minat peserta didik.
Hasil pengamatan saya dan wawancara dengan peserta didik, saat ini platform-platform yang digunakan oleh para pendidik kebanyakan yang sudah sering mereka gunakan dan mereka sudah mulai merasa bosan dengan aplikasi tersebut karena hampir semua guru menggunakannya. Untuk itu, berbekal dengan mengikuti pelatihan mandiri di Platform Merdeka Mengajar (PMM) saya mendapatkan banyak informasi yang menarik mengenai strategi pembelajaran yang kemudian saya terapkan dalam pembelajaran di kelas sehingga membuat peserta didik menjadi tertarik untuk belajar sosiologi.
Praktik ini sangat penting saya lakukan karena dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik menggunakan berbagai strategi agar mereka tetap fokus sampai pembelajaran selesai. Harapannya dalam pembelajaran tidak lagi didapati ada peserta didik yang tertidur, mengantuk, bahkan tidak tertarik terhadap pembelajaran di dalam kelas.
Peran saya sebagai guru di dalam kelas adalah sebagai fasilitator yaitu membantu peserta didik dalam meneruskan ide-idenya untuk mengembangkan hasil pemikiran yang ada. Sebagai guru saya juga melakukan penelitian kecil-kecilan saat peserta didik bekerja yaitu melihat bagaimana keaktifan mereka di dalam kelas, mengarahkan peserta didik yang kurang terlihat aktif agar bisa berkolaborasi dengan teman-temannya yang lain sehingga tercipta suasana pembelajaran saling berbagi pengetahuan dan mengembangannya dalam diskusi sampai pada presentasi.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan materi dari guru secara terencana sehingga siswa dapat belajar efektif dan efisien. Media pembelajaran digital merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber digital, sehingga informasi atau materi disimpan dalam bentuk digital. Dengan berbagai media pembelajaran digital, kita bisa menyesuaikan dengan materi pembelajaran di kelas sehingga pendidik dapat menyajikan pembelajaran menjadi berarti dan bermakna bagi peserta didik. Hal ini juga bisa membangun rasa percaya diri peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Tujuan pembelajaran berdiferensiasi sosiologi dengan berbasis aplikasi yang saya lakukan adalah:
- Meningkatkan semangat dan minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, karena peserta didik akan selalu mendapatkan pengalaman baru dari berbagai jenis-jenis platform digital yang mereka gunakan.
- Menciptakan suasana pembelaran yang lebih bervariasi dan bermakna dengan menggunakan aplikasi pembelajaran digital yang sebelumnya belum pernah mereka dapatkan dari guru lain atau mata pelajaran lain.
- Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang baru dalam pembelajaran dengan berbagai aplikasi pembelajaran digital yang bisa digunakan sesuai dengan kemampuan mereka.
Lokasi sekolah SMAS SF Assisi Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur berada di daerah perkotaan dan memiliki jaringan internet yang sangat bagus, hal ini sangat mendukung kegiatan pembelajaran berbasis digital teknologi. Namun, pembelajaran yang saya lakukan ini juga tak luput dari tantangan. Saya merasa tertantang untuk menyajikan atau memberikan pembelajaran yang lebih menarik dan juga berbeda dari pelajaran lainnya. Karena jika aplikasi yang saya gunakan juga sama dengan guru-guru lain, saya merasa mereka pasti bosan sehingga kurang meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran. Karena banyak temuan di lapangan, peserta didik bahkan jauh lebih bisa dalam hal penggunaan teknologi dibandingkan dengan guru-gurunya. Untuk itu, saya menyajikan pembelajaran yang berbeda, dengan cara saya mempelajarinya terlebih dahulu agar saya lebih siap ketika memberikannya kepada peserta didik. Tantangan lainnya yaitu adanya permintaan dari peserta didik agar dalam kegiatan pembelajaran di kelas saya tetap menyajikan aplikasi atau platform yang berbeda dengan sudah pernah dipraktikkan.
Saya merasa sangat senang dengan hadirnya platform PMM yang menyajikan berbagai praktik baik dari guru-guru hebat seluruh Indonesia. Selain itu, dalam platform PMM saya juga mendapatkan ide-ide dalam memberikan berbagai materi pembelajaran, ice breaking, bahkan sampai dengan asesmen.
PRAKTIK BAIK
Pembelajaran berdiferensiasi yang saya lakukan di dalam kelas adalah menyajikan pembelajaran dengan menggunakan berbagai platform atau aplikasi yang sebagian besar saya dapatkan dari PMM. Ketika memasuki sesi diskusi, peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Berdasarkan hasil asesmen di awal pembelajaran, setiap kelompok saya berikan aplikasi yang bisa mereka kerjakan, dimana sebelumnya saya juga telah berkomunikasi dengan peserta didik mengenai aplikasi tersebut, apakah mereka sudah pernah menggunakannya atau apakah mereka merasa kesulitan dengan aplikasi baru tersebut. Saya sangat senang mendengar jawaban-jawaban dari peserta didik ketika saya komunikasikan mengenai aplikasi tersebut, dimana sebagian besar peserta didik mengatakan bahwa aplikasi apapun mereka bisa kerjakan karena ada tantangannya tersendiri. Dengan aplikasi baru dimana mereka belum dapatkan sebelumnya, mereka bisa kerjakan dengan mengikuti prosedur atau alur-alur dalam mengerjakan tugas diskusi di aplikasi tersebut.
Dalam penyajiannya pada saat memasuki sesi diskusi, aplikasi yang saya berikan kepada peserta didik tidaklah sulit. Bagi peserta yang membawa perangkat laptop, mereka bisa langsung membawa laptopnya ke depan dan mempresentasikan hasil diskusinya. Bagi peserta didik yang tidak membawa laptop, maka saya memfasilitasinya dengan meminta mereka untuk mengirimkan tautan dari hasil diskusi yang telah dibuat.
Sumber daya atau materi yang diperlukan dalam melaksanakan pembelajaran ini adalah peserta didik dengan perangkat yang mereka miliki seperti handphone/tablet/laptop. Saya selalu mengingatkan kepada peserta didik, dalam pembelajaran sosiologi agar selalu membawa perangkat mereka karena minimal pada akhir pembelajaran setelah presentasi diskusi maka saya akan memberikan uji pemahaman akhir mengenai materi yang telah mereka dapatkan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran sosiologi berdiferensiasi, beberapa strategi yang digunakan adalah:
- Melakukan test diagnostik atau asesmen awal pembelajaran guna mengetahui bagaimana minat dan kebutuhan peserta didik akan materi yang akan diberikan.
- Mengenalkan aplikasi-aplikasi berbasis digital dengan memanfaatkan perangkat yang dimiliki oleh peserta didik seperti handphone, tablet, maupun laptop.
- Memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dengan mendampingi saat bekerja serta memberikan penguatan ketika ada peserta didik yang bertanya jawab.
Dari praktik pembelajaran yang saya lakukan bersama murid di dalam kelas, saya dapat melihat perkembangan peserta didik dari cara belajar mereka dengan keterampilan berpikir kritis dalam memecahkan masalah nyata sehingga melatih peserta didik untuk berpikir secara mendalam, menganalisis data, dan membuat keputusan yang tepat. Pembelajaran berdiferensiasi ini juga mendorong peserta didik untuk menjadi mandiri dalam belajar karena peserta didik dituntut untuk aktif, menggali informasi secara mandiri, dan bekerja dalam kelompok atau tim. Hal ini juga meningkatkan motivasi belajar mereka karena pembelajaran yang disajikan berfokus pada kebutuhan peserta didik dan mereka menjadi lebih tertantang dan terus termotivasi untuk belajar.
Dampak dari pembelajaran yang saya lakukan di dalam kelas, menjadi tantangan tersendiri bagi para rekan-rekan sejawat. Dimana mereka juga menjadi tertarik untuk melakukan apa yang telah saya praktikkan. Rekan-rekan guru juga mencoba mempraktikkan berbagai aplikasi yang telah saya kenalkan dalam diseminasi yang saya lakukan. Dengan adanya upaya rekan-rekan guru untuk mencobanya, membuat saya menjadi lebih semangat dalam meneruskan praktik baik kepada rekan-rekan guru dan juga terus untuk semangat dalam mencari aplikasi-aplikasi atau platform lainnya yang bisa dipakai dalam pembelajaran.
Refleksi bagi saya dalam melaksanakan pembelajaran berbasis digital teknologi adalah melihat kembali sejauh mana kemampuan peserta didik agar mereka semua dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan mengerti apa yang diinstruksikan dengan melaksanakan pembelajaran sampai selesai. Saya juga meminta bantuan kepada beberapa rekan-rekan sejawat mengenai pembelajaran yang telah saya buat di dalam kelas, apakah peserta didik sepenuhnya dapat mengerti, memahami, dan mengerjakan dengan baik apa yang telah saya instruksikan. Kepala sekolah juga selalu memantau dan melihat apa yang saya lakukan di dalam kelas bersama dengan peserta didik, hal ini juga membantu saya untuk meningkatkan strategi pembelajaran agar apa yang saya berikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hal ini juga bisa saya lihat dari dukungan yang diberikan kepada saya dalam melakukan peningkatan strategi pembelajaran agar menjadi lebih baik lagi.
Mari kita ciptakan suasana pembelajaran yang menarik agar peserta didik tidak merasa bosan di dalam kelas. Dengan media pembelajaran digital yang selalu bervariasi dan selalu mengintegrasikannya dengan berbagai macam ice breaking, maka peserta didik juga akan selalu merasa tertantang untuk mengerjakannya.
Semoga apa yang saya praktikkan dapat bermanfaat dan berguna. Segala kritik/saran/masukan terhadap praktik baik yang saya lakukan sangat membantu saya dalam meningkatkan strategi pembelajaran di dalam kelas dan perbaikan yang membangun saya untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didik. Mohon maaf untuk semua yang tidak berkenan atau ada salah kata dalam penulisan praktik baik ini. Terima kasih bagi semua yang telah membaca tulisan saya, semoga bermanfaat.
Salam dan Bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H