Take Home Test
Ujian Akhir Semester(UAS)Mata Kuliah
Kewirausahaan dan Inovasi
RUTO.
Anindito Wibisono (1406541013)
Nadia Izzati (1406541026)
Saqila Sabila (1406541045)
Aldi Rahmat Mulia (1406619716)
Baptista Ezra D (1406619751)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI ILMU ADMINISTRASI NIAGA
UNIVERSITAS INDONESIA
Depok, 2017
RUTO. adalah ide bisnis yang dikembangkan secara bersama-sama dan berorientasikan kepada pemenuhan keinginan masyarakat urban. Berikut adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tim RUTO. hingga berhasil menjual produk-produk RUTO.
Pemilihan Produk dan Ide Awal
Awal ide produk RUTO. muncul adalah ketika anggota tim kami ingin membuat produk pocket mirror yang dilengkapi dengan lampu LED. Ide ini hadir karena kami ingin menyelesaikan permasalahan yang muncul dari kebanyakan wanita ketika ingin bercermin di tempat yang gelap namun sangatlah sulit. Ketika kami mencoba untuk memperdalam ide kami, kami tidak ingin membuat produk yang terbuat dari plastik karena terkesan murah dan tidak terlihat mewah seperti layaknya barang-barang yang dibuat dari Cina. Maka kami menemukan ide bahan produk kami akan terbuat dari kayu agar terkesan mewah dan authentic. Target market yang pertama kami tuju adalah wanita. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa produk kami cocok untuk para laki-laki dipasaran nanti.
Seiring perkembangan ide, salah satu dosen pembimbing kami menyarankan agar produk yang kami buat tidak hanya fokus pada satu produk yaitu Pocket mirror,tetapi juga dikembangkan ke dua sampai tiga produk dengan bahan baku yang sama. Hal ini menjadi peluang besar bagi kami agar produk yang kami buat tidak hanya menargetkan kaum wanita. Berbagai ide muncul dari kami hingga akhirnya diputuskan untuk membuat Make-up Organizer dan Deks Organizer sebagai produk pelengkap. Make-up Organizer ini hadir karena kami ingin menjadi solusi bagi para kamu wanita untuk menata dan merapihkan meja rias kamarnya agar rapih dan tidak berceceran. Berbagai desain dan bentuk make-up organizer yang kami buat juga mengalami banyak perubahan selama masa pengembangan. Selanjutnya yaitu Desk Organizer, produk ini dituju untuk kaum laki-laki untuk menyimpan barang-barang essential yang sering mereka bawa pergi seperti jam, dompet, handphone, dan kunci kendaraan bermotor. Selain untuk menyimpan barang-barang tersebut, desk organizer juga dibuat untuk menambah estetika meja agar menjadi pajangan.
Awal muncul nama RUTO. Sebagai branddari produk adalah ketika kami mencari nama yang cocok dan sesuai dengan value proposition yang kami hantarkan. RUTO. yang dalam bahasa Jepang berati akar menjadi nama yang cocok karena sesuai dengan filosifi akar yaitu tumbuh dan berkembang. Kami sebagai enterpreneurmuda yang baru memulai dan mejalankan bisnis berharap bisnis yang kami jalankan akan terus tumbuh dan berkembang.
Pemilihan Vendor
Selanjutnya, dalam memilih vendor, strategi yang RUTO. gunakan adalah survei melalui data sekunder yaitu browsingvia internet. Dalam survei ini, RUTO. mencari sentra kayu di daerah Jakarta agar mengurangi cost dalam melakukan produksi karena jarak yang lebih dekat. Setelah melakukan survei, akhirnya RUTO. menemukan sentra kayu di daerah Klender, Jakarta Timur.
Tim dari RUTO. kemudian melakukan survei langsung ke Klender. Disana banyak sekali vendor kayu yang ada. Namun setelah ditanya lebih lanjut, para vendor di Klender ini hanya membuat barang-barang furnitureberukuran besar seperti kusen, kursi, lemari, dan lain sebaginya. Sedangkan ukuran dari produk-produk RUTO. terbilang kecil dan harus dilakukan secara detail. Namun, setelah cukup lama melakukan survei hingga kebeberapa vendor di Klender, tim RUTO. akhirnya menemukan seorang pengrajin di salah satu vendor furniture yang mau melakukan kerjasama dengan RUTO.
Harga untuk produksi kami putuskan diawal perjanjian dengan pengrajin kayu ini untuk memastikan harga jual tertinggi. Vendor yang kami gunakan juga telah menyediakan distributor kayu sehingga RUTO. hanya melakukan quality control terhadap kayu tersebut tanpa harus mencari distributor kayu lainnya. Desain dari tim RUTO. dapat dikerjakan dengan baik oleh pengrajin, dan RUTO. memproduksi sebanyak 30 produk. Namun, saat itu karena keterbatasan pengrajin, beberapa part pendukung produk yaitu frame cermin untuk makeup organizer tidak dapat dikerjakan. Untuk itu tim RUTO. segera mencari vendor tambahan untuk memproduksi part tersebut, akhirnya tim RUTO. menemukan vendor kedua didaerah Kukusan, Depok. Untuk bagian pendukung lainnya, yaitu cermin tim RUTO. mendapatkan distributor didaerah Jagakarsa.
Kesimpulan dari pemilihan vendor, RUTO. melakukan survei sekunder melalui internet, kemudian survei secara langsung. Jika ditemukan vendor lebih dari satu, RUTO. akan melakukan screeninguntuk memilih dengan pertimbangan harga dan kualitas.
Strategi Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu hal penting untuk memperkenalkan suatu produk yang baru. Dalam strategi pemasaran, sebagai perusahaan yang masih dalam tahapintroduction, penting sekali untuk membangun brand awareness terlebih dahulu. Oleh karena itu, kami menggunakan beberapa channels untuk memperkenalkan RUTO. kepada calon customer. Dalam upaya untuk menjangkau calon customer kami secara masif dengan biaya minimal, kami mempergunakan media sosial seperti Instagram dan Official Line Account.
Sebelum memulai publikasi di media sosial RUTO., kami pertama-tama melakukan pengembangan konten publikasi, dimulai dari tagline, visual identity, dan wording. Dalam memilih tagline, kami berangkat dari value proposition yang dimiliki RUTO. Selanjutnya kami berusaha mengartikulasikan value proposition tersebut dalam bentuk yang lebih general dan mudah diterima audience. Setelah itu, kami memilih warna utama dan font sebagai bagian dari pembentukan visual identiy RUTO. Warna utama yang kami pilih adalah putih sebagai representatif dari unsur elegan dan coklat. Tahap yang terakhir adalah pembuatan wording yang menarik guna menggugah rasa penasaran audience. Setelah semua unsur konten publikasi rampung, maka kami akan menggunggah konten tersebut di media sosial RUTO.
Pengaturan feed dari Instagram pun menjadi poin penting karena saat ini para pengguna Instagram lebih menyukai feed yang estetik. Feed yang estetik akan memengaruhi pandangan mereka terhadap suatu brand. Selain itu, kami juga memanfaatkan fitur di Instagram yaitu instastory agar lebih menarik audience. Tidak hanya memanfaatkan media sosial, kami secara perseorangan tim RUTO. turut menyebarkan publikasi melalui jaringan pribadi, seperti grup keluarga besar di Whatsapp ataupun grup-grup pertemanan. Hal ini dilakukan guna menyebarkan informasi tentang RUTO. serta berusaha secara langsung “menjemput bola” kepada target market kami yaitu perempuan pekerja yang sudah memiliki penghasilan sendiri.
Pembagian Tugas dan Wewenang
Pada awal mulanya, kami mejalankan proses mata kuliah ini bersama-sama. Pembagian tugas pun tidak terlihat jelas karena segala sesuatu mulai dari pencarian ide produk, desain, pembuatan rencana produksi, hinggan pencarian vendor pun dilakukan bersama-sama. Namun, setelah produk yang kami buat sudah memalalui tahap penentuan BMC (business model canvas) kami memiliki pembagian tugas sebagai berikut :
Inventory Control dan Pengembangan Produk
Segala sesuatu yang berhubungan dengan operasional produk dikoordinasikan oleh Anindito Wibisono. Tugas yang dijalankan oleh Abi yaitu sebagai penghubung antara kami dengan vendor atau wood worker yang kami pilih sebagai mitra. Abi juga bertugas sebagai Quality Control dalam setiap produk kami. Gudang penyimpanan produk kami juga terdapat di rumah Abi.
Keuangan (financing)
Mengatur keuangan merupakan tugas yang dijalankan oleh Nadia Izzati. Nadia menjalankan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab mencatat transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan. Semua modal dari setiap anggota dikumpulkan oleh Nadia. Pembayaran, transfer dan pembelian bahan-bahan dan pelengkap produksi dikeluarkan atas izin Nadia.
Desain Grafis
Tugas ini dijalankan oleh Aldi Rahmat Mulia dan Baptista Ezra Suryananda. Aldi dan Ezra bertugas sebagai pembuat segala hal yang berhubungan dengan desain. Dari mulai desain brand RUTO. Promosi di social media, pembuatan desain power point sebagai bahan presentasi, desain flyer, sampai desain booth kami saat Alley Market di Perpustakaan Pusat UI.
Pengembangan Produk (Product Develpoment)
Kordinator pengembangan produk di pegang oleh Saqila Sabila. Lala bertugas untuk melakukan riset pasar untuk mngentahui minat dan pasar dari produk kami. Lala juga bertugas untuk memberikan kepetusan desain produk mana yang fix dan dapat di produksi lebih lanjut. Pengembangan produk-produk turunan juga disimpan oleh Lala sebagai bahan acuan kami untuk melanjutkan dan mengembangka bisnis yang kami jalankan.
Customer service
Untuk menjaga qualitas produk, kami memiliki bagian customer service yang dikoordinasikan oleh Ezra suryananda dan Saqila Sabila. Ezra dan Lala bertugas untuk menjadi garda terdepan yang bertanggung jawab dengan customer kami jika terdapat keluhan dan menanggulangi garansi produk kami.
Target dan Realisasi Penjualan
Mengkonversi audience menjadi customeradalah salah satu tantangan besar dari RUTO. Setelah mendapatkan banyak pujian saat soft launching dari RUTO. selanjutnya adalah berusaha mendapatkan penjualan dari produk yang kami jual. Terdapat 30 produk yang kami persiapkan untuk dijual selama Exhibition di Perpustakaan Pusat, UI. Dengan rincian 10 produk pocket mirror, 10 produk make up organizer, dan 10 desk organizer. Seluruh produk ini berbahan dasar dari kayu jati belanda dan diolah oleh tukang kayu profesional yang memiliki keahlian dalam membuat kerajinan kayu.
Selama proses Exhibition, kami melakukan strategi penjualan dengan memotong harga setiap produk senilai Rp 25.000 dari harga normal. Harga pocket mirror menjadi Rp 75.000, desk organizer menjadi Rp 150.000, dan make up organizer menjadi Rp 175.000. Harga ini pun kami terapkan untuk pembelian secara online sebagai bagian dari launching produk RUTO. Hasilnya kami berhasil menjual 10 Make Up Organizer, 5 Pocker Mirror, 6 Desk Organizer. Dengan rincian pocket mirror terjual secara offline 2 dan online 3, desk organizer terjual secara offline 4 dan online2, serta makeup organizer terjual secara offline 5 dan online 5.
Product Development
Setelah melakukan exhibition selama tiga hari di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, Tim RUTO. mendapat banyak respon dari para pengunjung yang hadir ke booth. Dari berbagai macam saran dan kritik yang diberikan menjadikan RUTO. informed akan hal-hal baru yang perlu di lakukan untuk memperbaiki kinerja RUTO. Kami Tim RUTO sadar bahwa pengembangan produk dan evaluasi produk yang sudah ada sangat penting untuk keberlangsungan perusahaan. Sehingga tim kami sepakat untuk melakukan beberapa pengembangan di masa depan. RUTO. berencana untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:
Memperbanyak desain produk dan memperbaiki produk yang mendapatkan evaluasi yang kurang baik dari masyarakat demi menciptakan produk yang semakin baik dan bermanfaat.
- Meningkatkan ketelitian pada proses produksi sehingga tidak memerlukan revisi dan membuat produksi menjadi efisien dan efektif.
- Menginvestasikan dana untuk membuka gerai-gerai dibeberapa Mall yang memiliki populasi pengunjung yang sesuai dengan target pasar.
- Menciptakan desain untuk produk-produk berbasis kayu lainnya untuk meningkatkan variasi produk dan menjangkau lebih luas lagi pelanggan.
- Menjalin kerjasama dengan TV swasta di acara yang meliput mengenai furnitur rumah untuk meningkatkan popularitas produk.
- Membuka lowongan pekerjaan untuk membantu penjualan dan perawatan website serta social page kami.
- Selain itu RUTO. berencana untuk menyediakan jasa kostumisasi produk berbahan dasar kayu bagi pelanggan yang berminat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H