Mohon tunggu...
Ruth Ferina Ismardhani
Ruth Ferina Ismardhani Mohon Tunggu... Pustakawan - Mahasiswa

Mahasiswa s1 Ilmu Perpustakaan Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asumsi Masyarakat Terhadap Ilmu Perpustakaan di Indonesia

18 Mei 2019   20:33 Diperbarui: 19 Mei 2019   23:10 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Ruth Ferina Ismardhani

Pendahuluan

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa diperlukan suatu pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Salah satu upaya untuk mengembangkan dan memajukan ilmu perpustakaan adalah dengan menyelenggarakan pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi. Ilmu Perpustakaan merupakan cabang ilmu yang mempelajari perpustakaan. 

Secara sederhana ilmu perpustakaan ini mempelajari Bagaimana menyajikan informasi sesuai kebutuhan setiap pengguna, bagaimana cara manajemen perpustakaan sehingga nyaman dan tepat guna, bagaimana mengorganisasikan dan mengemas sebuah bahan pustaka, dan bagaimana membuat bahan pustaka. 

Di Indonesia Ilmu Perpustakaan sudah berkembang sejak tahun 1952 yang diawali dengan pendidikan kursus atau pelatihan. Disusul dengan Universitas Indonesia yang membuka jurusan Ilmu Perpustakaan pada tahun 1961 dan pada tahun 2019 sudah ada 28 Universitas di Indonesia yang membuka jurusan ilmu perpustakaan. 

Pendidikan Ilmu Perpustakaan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang ahli dalam mengelola perpustakaan dengan baik. Namun di sisi lain muncul asumsi mengenai Ilmu perpustakaan di Indonesia yang berlawanan dengan kenyataan atau realita yang ada. Dengan demikian peran calon pustakawan sangat penting untuk mengubah presepsi buruk masyarakat terhadap ilmu peprustakaan.

Ilmu Perpustakaan & Pustakawan

Ilmu perpustakaan merupakan suatu disiplin ilmu yang muncul akibat perkembangan teknologi dan informasi. Berbicara mengenai ilmu, definisi ilmu itu sendiri menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tertentu disusun secara sistematis menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu. 

Sehingga, Ilmu juga dapat dikatakan sebagai suatu pengetahuan yang sudah di olah sebelumnya dengan metode ilmiah sehingga tersistematis dan terstruktur yang dapat digunakan untuk menerangkan suatu bidang-bidang tertentu. Ilmu juga memiliki berbagai bidang dari agama, administrasi, pengetahuan hingga perpustakaan. Akan tetapi bidang ilmu yang menjadi fokus kali ini adalah ilmu perpustakaan. 

Perpustakaan adalah salah satu bentuk organisasi sumber belajar yang merupakan suatu proses perencanaan, pengorganiasian, penggerakan, dan pengawasan dalam suatu unit kerja untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu dengan memanfaatkan sumber daya manusia sebagai untuk memanfaatkan sebagai informasi (Ibrahim, 2014:1). 

Bahwa perpustakaan ini merupakan pusat sumber informasi, selain itu perpustakaan memiliki peranan yang sangat penting dimana perpustakaan merupakan tempat mengolah, mengumpulkan, menyimpan, menyajikan berbagai macam informasi sebelum informasi tersebut siap disajikan kepada pengguna. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ilmu Perpustakaan merupakan suatu ilmu yang mempelajari perpustakaan. Secara sederhana Ilmu perpustakaan ini mempelajari : Bagaimana menyajikan informasi sesuai kebutuhan setiap pengguna, Bagaimana cara manajemen perpustakaan sehingga nyaman dan tepat guna, Bagaimana mengorganisasikan dan mengemas sebuah bahan pustaka, Bagaimana membuat bahan pustaka.

 Setelah mendalami ilmu perpustakaan maka akan menghasilkan ahli perpustakaan atau yang sering disebut pustakawan. Perpustakaan dengan pustakawan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan karena pustakawan ini lah yang mengimplementasikan ilmu perpustakaan secara nyata pada perpustakaan. 

Pengertian pustakawan dalam hal ini adalah seorang yang menyelenggarakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu yang dimiliki melalui pendidikan (Kode Etik Pustakawan, 1998:1). 

Dengan hal ini menyatakan bahwa menjadi pustakawan itu harus melalui pendidikan atau pelatihan terlebih dahulu, yang artinya seorang pustakawan harus memiliki bekal ilmu pengetahuan sebelum mendirikan sebuah perpustakaan. saat ini pustakawan termasuk dalam sebuah profesi yang di dalam nya terdapat kode etik, kode etik merupakan aturan atau pedoman kerja dalam melaksanakan tugas.

Sejarah Pendidikan Ilmu Perpustakaan Di Indonesia

Ilmu perpustakaan berawal dari dari adanya "informasi terekam" yang berkembang pesat, sehingga perpustakaan tidak bisa dikelola oleh satu orang saja dan beberapa keahlian khusus dalam mengumpulkan, mengelola, dan menyebarkan bahan pustaka. Pada tahun 1887, seorang praktisi perpustakaan bernama Melvil Dewey membuka sekolah formal perpustakaan untuk pertama kalinya di Columbia College. 

Sedangkan di Indonesia, pendidikan ilmu perpustakaan dimulai sejak tahun 1952 dan Universitas Indonesia (UI) merupakan lembaga pendidikan yang pertama kali membuka jurusan ilmu perpustakaan (1961). Menurut Zen menjelaskan bahwa perkembangan pendidikan/sekolah Ilmu perpustakaan di Indonesia sebagai berikut :

  1. 20 Okt 1952-1955 Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan (2 tahun), Pimpinan A.H.Hebraken (Belanda)
  2. 1955-1959 Kursus Pendidikan Ahli Perpustakaan (2,5 tahun)
  3. 1959 Menjadi Sekolah Perpustakaan
  4. 1961 Universitas Indonesia mendirikan Jurusan Ilmu Perpustakaan pada FKIP-UI (Sarjana Muda)
  5. 1963 Jurusan Ilmu Perpustakaan masuk ke Fakultas Sastra UI (FKIP berubah menjadi IKIP)
  6. 1969 Mulai membuka Pendidikan Sarjana (S1)
  7. 1975 IKIP Bandung membuka Pendidikan Ilmu Perpustakaan, khusus guru pustakawan
  8. 1978 Universitas Hasanuddin-Makasar membuka Program Diploma Perpustakaan (3 tahun), kemudian diikuti oleh USU Medan (S1), IPB Bogor (S1), UNPAD Bandung (S1), UNINUS Bandung (S1), UNAIR Surabaya (D3), UGM Yogyakarta (D3), UI Jakarta (D2/D3/S1/S2 Perpustakaan dan D3 Kearsipan), Universitas Lancang Kuning Pekanbaru (D3), Universitas Yarsi Jakarta (D3/S1), UNSRAT Manado (D3), dan Universitas Terbuka (D2)
  9. 2000 Terdapat 24 PTN/PTS mendirikan Program Studi Ilmu Perpustakaan, sebagian besar program Diploma

Pendidikan Perpustakaan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang ahli dalam mengelola perpustakaan dengan baik. Pendidikan perpustakaan diharapkan dapat melahirkan lulusan yang baik dan dapat melaksanakan tugas sesuai aturan dan pedoman etika profesi. Pada saat ini di Indoneisa pendidikan perpustakaan terdapat 3 jenis :

  1. Pendidikan diploma, pendidikan diplomasi ini terdiri dari D1, D2,D3. Tujuan dari program pendidikan diploma ini untuk menyiapkan tenaga ahli untuk memenuhi tenaga kerja pada perpustakaan.
  2. Pendidikan Akademis, pendidikan akademis  yang terdiri dari S1, S2, S3. Tujuan dari program mampu memiliki wawasan yang memadai dalam bidang perpustakaan yang mampu menganalisis masalah dalam perkembangan bangsa dan negara, selain itu pendidikan akademis juga untuk meningkatkan pendidikan dan wawasan dalam bidang perpustakaan.
  3. Pelatihan/kursus, pelatihan ini  ini bersifat singkat selama 6 bulan hingga 1 tahun atau lebih. Setelah selesai dari kursus akan diberikan sertifikat pelatihan tenaga perpustakaan yang dapat di implementasikan ke perpustakaan. Pelatihan/kursus tenaga perpustakaan harus dilakukan di lembaga informasi yang resmi pemerintah.

Asumsi Masyarakat Terhadap Ilmu Perpustakaan di Indonesia

Perpustakaan merupakan tempat mengolah, menyajikan, menyimpan sebuah informasi. Perpustakaan tidak berdiri dengan sendiri nya, terdapat komponen-komponen penunjang berdiri nya perpustakaan salah satu nya ialah pustakawan. Pustakawan merupakan tenaga ahli perpustakaan, selain itu pustakawan juga dikatakan sebagai sebuah profesi yang memiliki kode etik.

 Untuk menjadi pustakawan itu harus melalui pendidikan atau pelatihan terlebih dahulu, yang artinya seorang pustakawan harus memiliki bekal ilmu pengetahuan sebelum mendirikan, mengolah sebuah perpustakaan yang baik. Pendidikan Ilmu perpustakaan di Indonesia sudah ada pada tahun 1952 , namun masih ada masyarakat yang kurang mengetahui bahwa ada ilmu yang mempelajari perpustakaan. Sehingga menimbulkan asumsi yang pada umumnya dipikirkan oleh masyarakat saat ini :

  • Memang ada Ilmu Perpustakaan di Indonesia?

 Seringkali dijumpai pertanyaan bahwa "memang ada ilmu perpustakaan? trus kok gak pernah dengar?". Pada kenyataan nya Ilmu Perpustakaan itu sudah ada sejak tahun 1952 yang di awali Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan, kursus ini dilakukan selama 2 tahun. Universitas pertama di Indonesia yang mendirikan Jurusan Ilmu Perpustakaan ialah Universitas Indonesia pada tahun 1961 di Falkutas Sastra. 

Pada tahun 1975 IKIP Bandung membuka Pendidikan Ilmu Perpustakaan, khusus guru pustakawan. Lalu pada tahun 1978 Universitas Hasanuddin-Makasar membuka Program Diploma Perpustakaan (3 tahun), kemudian diikuti oleh USU Medan (S1), IPB Bogor (S1), UNPAD Bandung (S1), UNINUS Bandung (S1), UNAIR Surabaya (D3), UGM Yogyakarta (D3), UI Jakarta (D2/D3/S1/S2 Perpustakaan dan D3 Kearsipan), Universitas Lancang Kuning Pekanbaru (D3), Universitas Yarsi Jakarta (D3/S1), UNSRAT Manado (D3), dan Universitas Terbuka (D2) . 

Pada tahun 2000 Terdapat 24 PTN/PTS mendirikan Program Studi Ilmu Perpustakaan, sebagian besar program Diploma. Dan pada tahun 2019 dikutip dari laman BAN-PT tercatat sekitar 34 Universitas (dari Negeri maupun Swasta , strata diploma dan akademis) di Indonesia yang memiliki jurusan Ilmu perpustakaan. antara lain sebagai berikut :

  • Universitas Brawijaya
  • Universitas Indonesia
  • Universitas Gajah Mada
  • Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
  • Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Universitas Sari mutiara Indonesia Medan
  • Universitas Islam Ngeri Sunan Kalijaga
  • Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
  • Universitas Islam Negeri Raden Fatah
  • Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
  • Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
  • Universitas Negeri Padang
  • Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin - Makasar
  • Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
  • Universitas Diponegoro
  • Universitas Lancang Kuning
  • Universitas Terbuka
  • Universitas Negeri Malang
  • Universitas Padjadjaran
  • Universitas Sumatera Utara
  • Universitas Islam Negeri Ar-raniry Banda Aceh
  • Universitas Bengkulu
  • Universitas Sebelas Maret
  • Universitas Tanjungpura
  • Institut Pertanian Bogor
  • Universitas Pendidikan Ganesha
  • Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Universitas Islam Nusantara
  • Universitas Kristen Satya Wacana
  • Universitas Lampung
  • Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Petta Baringeng Soppeng -- Sulawesi Selatan
  • Universitas Sam Ratulangi  - Manado
  • Universitas Haluoleo (UNHALU) - Kendari

Dalam dunia pendidikan jurusan ilmu perpustakaan merupakan cabang ilmu yang masih dianggap baru ketimbang dengan jurusan lainnyan, sehingga memungkinkan masyarakat kurang mengetahui keberadaan jurusan ilmu perpustakaan. 

Namun, Pada tahun 2019 sudah ada 34 universitas yang membuka jurusan ilmu perpustakaan, yang diharapkan masyarakat akan lebih mengenal keberadaan jurusan ilmu perpustakaan dan dapat melahirkan calon pustakawan yang kedepan nya dapat berguna bagi perkembangan perpustakaan. Asumsi yang mengatakan bahwa menjadi seorang pustakawan yang mereka presepsikan sebagai 'penjaga gedung dan buku', itu tidak perlu bersekolah, dengan lulusan jenjang SMA, SMP, SMK, SD pun bisa menjadi pustakawan. 

Pada kenyataan nya pekerjaan pustakawan itu lebih dari sekedar penjaga buku dan penjaga gedung, lebih tepat nya pustakawan lah yang mengolah dan mengorganisasikan sebuah perpustakaan. Pustakawan merupakan sebuah profesi dimana terdapat kode etik didalam nya. Sehingga pustakawan tidak akan mendirikan perpustakaan tanpa kode etik yang merupakan aturan dan pedoman dalam melaksanakan tugas. Maka, inilah tugas calon pustakawan untuk merubah presepsi masyarakat mengenai pandangan ilmu perpustakaan.

  • Ilmu Perpustakaan Hanya Mempelajari Buku

Tidak ada yang salah dengan asumsi ini, namun realita nya banyak sekali hal yang dipelajari dalam ilmu perpustakaan bukan hanya sekedar mempelajari sebuah buku saja. 

Dalam ilmu perpustakaan hal yang dipelajari ialah mengolah, melestarikan mengelompokan hingga membuat buku yang dimana buku tersebut disajikan untuk pengguna.  

Dalam kegiatan tersebut tidak dilakukan dengan secara mudah dan sesederhana yang dipikirkan, namun ada metode dan aturan tertentu dalam mengimplementasikannya. Misalnya, kegiatan mengklasifikasikan atau mengelompokkan buku. Mengklasifikasikan buku ini bertujuan untuk memudahkan pengguna(pemustaka) dan pustakawan dalam pencaharian buku, klasifikasi yang sering digunakan pada perpustakaan yaitu menggunakan Dewey Decimal Claassification yang berdasarkan pada subyek buku yang hasil nya berupa kode angka dan ditempelkan pada buku. Kegiatan ini dibutuhkan wawasan serta pemahaman yang matang agar klasifikasi sesuai dengan subyek pada buku.

Selain tentang buku atau bahan pustaka ilmu perpustakaan juga mempelajari jaringan komputer hingga pemrograman. Mengingat bahwa perkembangan teknologi digital dan informasi sangat pesat, maka pustakawan dituntut untuk dapat mengimbangin jaman agar tidak mengalami ketertinggalan. 

Salah satu nya adalah munculnya perpustakaan digital yang dimana kegiatan perpustakaan mulai dari layanan, koleksi serta manajemen perpustakaan menggunakan teknologi digital. Mau tidak mau calon pustakawan juga harus memiliki bekal keahlian dalam dunia teknologi digital sehingga mampu mengimbangi dan mengembangkan perpustakaan. Berkaitan dengan buku, ilmu perpustakaan juga mempelajari mengenai penerbitan dan percetakan sebuah buku. 

Dengan ini diharapkan calon pustakawan bukan hanya memiliki keahlian mengelola perpustakaan dan menyajikan buku saja, akan tetapi perpustakaan dapat menghasilkan sebuah informasi/bahan pustaka.

  • Prospek Kerja Ilmu Perpustakaan dipadang sebelah mata

Ilmu perpustakaan sering di anggap remeh karena peluang kerja yang tidak menyakinkan. Pada fakta di lapangan pustakawan sangat diperlukan, apalagi di Indonesia. Menurut data yang ada perpustakaan di Indonesia berjumlah 25,728 meliputi seluruh jenis perpustakaan. Sedangkan menurut data PERPUNAS dalam laman Pusat Pengembangan Pustakawan, Pustakawan di Indonesia berjumlah 3,356 orang. Sehinggga dapat dilihat bahwa antara perpustakaan dan pustakawan memiliki perbandingan yang sangat jauh. Untuk  perpustakaan sekolah di Indonesia jauh lebih sedikit dari jumlah total sekolah yang ada di indonesia. 

Menurut data Kemendikbud jumlah sekolah di Indonesia berjumlah 302,157 sudah termasuk sekolah swasta dan negeri. Sedangkan sekolah yang memiliki perpustakaan berjumlah 22,375. Dari 22,375 perpustakaan sekolah jumlah pustakawan perpustakaan sekolah hanya 131 orang. Dengan demikian Indonesia sangat membutuhkan tenaga ahli pustakawan untuk mendirikan perpustakaan dan memenuhi tenaga kerja di perpustakaan di Indonesia. Menurut UU Pasal 3 No.43 tahun 2007 menyebutkan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi, untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. 

Dalam pasal tersebut sangat jelas sekali bahwa perpustakaan merupakan sumber informasi yang sangat penting bagaikan jantung dalam pendidikan. Peran pustakawan sangat dibutuhkan dalam mendirikan perpustakaan yang baik. Selain itu lulusan ilmu perpustakaan juga dapat bekerja di lembaga pemerintahan dalam pengelolaan dan pengarsipan dokumen, menjadi programer atau pengelolaan database, membuka jasa informasi. Kemudiaan prospek kerja ilmu perpustkaan juga berkaitan dengan dunia percetakan dan pernebitan buku. Begitu banyak bidang pekerjaan di ilmu perpustakaan. Jadi, jangan meremehkan prospek kerja ilmu perpustakaan.

Kesimpulan

Ilmu Perpustakaan merupakan ilmu yang mempelajari perpustakaan. Pendidikan Ilmu Perpustakaan juga berkembang begitu pesat di era ini, di tahun 2019 terdapat 34 Universitas yang membuka jurusan ilmu perpustakaan. Yang diharapkan menghasilkan ahli tenaga perpustakaan yang dapat mengimplementasikan ilmu serta wawasan dalam mengembangkan perpustakaan di Indonesia. Namun, hal tersebut memunculkan berbagai asumsi masyarakat mengenai ilmu perpustakaan. Inilah peran calon pustakwan untuk dapat merubah presepsi masyarakat mengenai pandangan perpustakaan menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

  1. KBBI. "Ilmu".https://kbbi.web.id/ilmu. diakses pada tanggal 10 April 2019
  2. Nashihuddin,Wahid.2014."PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ILMU PERPUSTAKAAN INDONESIA: DARI MASA KE MASA". Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 13 No.1, hlm 42-45
  3.  Andi ,I. (2014). Konsep dasara manajemen perpustakaan dalam mewujudkan mutu layanan prima dengan sistem temu kembali informasi berbasis digital. Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, Vol.2 No.2, hlm.129-138
  4.  Hardiningtyas,Tri.(2016)."Peran Pustakawan dalam Pengelolaan Prpustakaanhttps".://library.uns.ac.id/peran-pustakawan-dalam-pengelolaan-perpustakaan/.diakses pada tanggal 10 April 2019
  5. Ban-PT. "DIREKTORI HASIL AKREDITASI PROGRAM STUDI" https://banpt.or.id/direktori/prodi/pencarian_prodi. Diakses pada tanggal 10 April 2019
  6. Muhammad, Galih.(2017). "Jumlah Perpustakaan di Indonesia". http://suakaonline.com/10798/2017/03/19/jumlah-perpustakaan-di-indonesia/. Diakses pada tanggal 10 April 2019
  7. PERPUSNAS. "Statistika Pustakawan Aprl 2019 Pusat Pengembangan Pustakawan PNRI".https://pustakawan.perpusnas.go.id/statistik-alldetil?mode=monthly&option=stat&stat_month=4&stat_year=2019. Diakses pada tanggal 10 April 2019
  8. Kemendikbud.2017."Ikhtisar Data Pendidikan Tahun 2016/2017". Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. hlm 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun