Penanganan kleptomania tidak dapat secara mandiri. Kelainan ini juga cenderung memburuk jika pengidapnya tidak mendapatkan penanganan medis. Guna mengatasi masalah ini, dokter akan mengombinasikan dua pilihan pengobatan, yaitu obat dan psikoterapi. Dengan penanganan yang tepat dan segera, kleptomania bukan tidak mungkin bisa disembuhkan.
1. Psikoterapi
Terapi perilaku kognitif menjadi pilihan psikoterapi untuk mengatasi kelainan ini. Melalui terapi, psikolog akan memberikan gambaran mengenai tindakan yang pengidap lakukan dan dampak yang mungkin terjadi, termasuk berurusan dengan pihak yang berwenang.Â
Harapannya, pengidap dapat menyadari kalau tindakan yang mereka lakukan tidak tepat sehingga tidak lagi mengulangi hal serupa. Selain itu, psikolog juga mengajari pengidap cara terbaik untuk melawan dorongan untuk mencuri, salah satunya dengan relaksasi.Â
2. Obat-obatan
Sementara itu, dokter juga mungkin memberikan obat antidepresan SSRI atau selective serotonin reuptake inhibitor. Obat ini akan membuat serotonin bekerja lebih tepat sehingga dapat membantu membuat emosi pengidap lebih stabil. Biasanya, dokter akan memberikan obat bersama dengan terapi.Â
Tak lupa, dokter juga meresepkan obat golongan antagonis opioid yang membantu menurunkan keinginan untuk mencuri dan perasaan puas yang muncul setelah mencuri.Â
Pengidap harus mendapatkan penanganan secara berkelanjutan supaya tidak mengalami kekambuhan. Selain itu, apabila gejala sudah berkurang tetapi muncul kembali keinginan untuk mencuri, pengidap perlu segera menemui psikolog.Â
Pencegahan Kleptomania
Tidak ada cara khusus yang dapat mencegah kleptomania. Namun, mendapatkan perawatan segera setelah gejala muncul dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya gangguan kesehatan mental ini pada kehidupan, hubungan keluarga, dan persahabatan orang tersebut.Â
Selanjutnya, mungkin akan membantu bagi orang tersebut untuk menghindari situasi yang dapat memicu keinginan untuk mencuri. Misalnya, menjauhi toko atau tempat umum selama masa stres.