4. Tidak memakai barang curian
Menariknya, pengidap akan jarang atau bahkan tidak memakai barang yang mereka curi untuk diri sendiri. Biasanya, pengidap akan memberikan barang tersebut pada orang lain atau bahkan membuangnya setelah berhasil mendapatkan barang tersebut.
5. Bukan karena balas dendam
Perlu kamu pahami bahwa tindakan pencurian yang terjadi oleh pengidap kelainan perilaku ini tidak ada hubungannya dengan halusinasi atau delusi seperti pengidap penyakit Alzheimer atau demensia. Selain itu, pengidap juga tidak mencuri karena alasan balas dendam.
6. Mencuri pada tempat umum
Tanda lain dari seorang kleptomania adalah lebih senang mencuri pada tempat atau fasilitas umum, seperti supermarket atau pasar. Beberapa kasus juga menunjukkan bahwa pengidap mencuri pada tempat yang ramai dari teman, misalnya ketika sedang menghadiri pesta.
Diagnosis Kleptomania
Guna mendapatkan diagnosis yang akurat, pengidap harus melakukan pemeriksaan ke psikolog, psikiater, atau profesional kesehatan mental lainnya. Meski terkadang hadir bersama dengan gangguan kesehatan mental lainnya seperti kecemasan dan depresi, hal tersebut adalah diagnosis yang terpisah.
Oleh karena mencuri adalah dampak dari ketidakmampuan untuk tetap memegang kendali dalam menanggapi perasaan dan dorongan, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk menentukan apa yang terjadi sebelum, selama, dan setelah pengidap melakukan pencurian.Â
Selain itu, tenaga profesional kesehatan juga memastikan bahwa perilaku mencuri tidak terjadi karena rasa marah, delusi, halusinasi, atau gangguan kesehatan mental lainnya. Â
Bagaimana Mengatasi Kleptomania?