"Terwujudnya SPBE yang terpadu dan menyeluruh untuk mencapai birokrasi dan pelayanan publik yang berkinerja tinggi" lanjut Hamzah
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau E-Government, yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada instansi pemerintah, aparatur sipil negara, pelaku bisnis, masyarakat dan pihak-pihak lainnya. SPBE memberi peluang untuk mendorong dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif, inovatif, dan akuntabel, meningkatkan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam melaksanakan urusan dan tugas pemerintahan untuk mencapai tujuan bersama, meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan publik kepada masyarakat luas, dan menekan tingkat penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk kolusi, korupsi, dan nepotisme melalui penerapan sistem pengawasan dan pengaduan masyarakat berbasis elektronik.
Narasumber kedua adalah Miftah Adriansyah yang membawakan materi mengenai "Peran Data dalam Mendukung SPBE".Â
"Penggunaan SuperApp yang sedang berkembangn saat ini sangat memudahkan pengguna dalam memberikan akses seperti SSO (Single Sign On) akses tungal satu akun ke beberapa apliasi" jelas Miftah
"Jika data yang dimasukkan tidak bersih atau tidak rapih ini akan menghasilkan analitik yang tidak optimal sehingga dalam mengambil keputusan tidak tepat atau punya deviasi yang terlalu jauh dalam siklus pemanfaatan data" tambah Miftah
Manajemen arsitektur data, data induk dan referensi, basis data, dan kualitas data merupakan inti SPBE. Manajemen data sangat penting untuk mengintegrasikan data, seperti dalam bantuan sosial diharapkan manfaatnya dapat dirasakan beneficiaries. Manajemen data induk dan referensi juga krusial untuk memberikan perspektif yang lebih nyata. Jika kategori data referensi tidak dilengkapi database akan menyebabkan perbedaan interpretasi. Manajemen basis data juga penting untuk memenuhi kebutuhan data setiap saat.
Materi terakhir adalah "Keamanan Informasi di Era Transformasi Digital" yang dibawakan oleh Yan Hadynoer.Â
"Jangan sembarangan input data pribadi internet, tidak buat password dari dat berbeda, buat password  untuk masing-masing akun, dan buat password yang aman dengan kombinasi angka, huruf dan simbol" jelas YanÂ
"Indonesia menjadi sasaran utama bagi hackers dunia dikarenakan pengguna internet yang banyak sehingga peretas dunia sangat senang melakukan serangan yang kemanannya masih rendah" tambah Yan