Mohon tunggu...
RUT 242020001
RUT 242020001 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Civil Engineering Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghargai dan Mengasihi Hewan sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan

2 November 2021   12:38 Diperbarui: 2 November 2021   12:56 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berikut beberapa sikap masyarakat yang melanggar sila ke 1,2 dan 3 dalam melakukan tindakan kekerasan terhadap hewan. Mulai dari sila pertama dimana kita sesama makhluk ciptaan Tuhan tidak mencermikan dan menunjukan sikap menghargai sesama makhluk hidup. 

Semua makhluk hidup sama-sama berharga dimata Tuhan walaupun tetap derajat manusia lebih tinggi dibandingkan dengan semua makhluk hidup di bumi. 

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang masih berakal budi seharusnya manusia memiliki hak untuk menaikan derajat makhluk hidup lainnya karena hewan juga memiliki hak untuk disayangi, dilindungi, dan diperlakukan selayaknya. Sikap yang melanggar sila kedua yaitu kasus kekerasan pada hewan di Indonesia masih kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. 

Banyaknya sikap ketidakadilan bagi pelaku kekerasan dan korban  maupun pemiliknya , dimana kalau dilihat dari kasus Canon pemilik anjing sudah meminta maaf kepada aparat pemerintahan kota Aceh namun pelaku kekerasan yaitu satpol PP belum mendapatkan hukuman. 

Dalam sila ketiga juga disebutkan bahwa manusia memiliki sikap beradab tetapi kalau diperhatikan lagi dimana letak keberadaban manusia jika masih melakukan kekerasan dan penyiksaan terhadap hewan peliharaan sendiri. 

Dalam sila ke-3 sikap pemerintahan tidak menunjukan adanya persatuan Indonesia contohnya seperti kenapa tempat wisata tersebut harus ada istilah wisata halal ? Apabila wisata Indonesia masih mempermasalahkan tentang haram dan halal kedepannya, nanti akan menyebabkan kesulitan bagi wisata Indonesia untuk terus maju. 

Hal ini juga berkaitan dengan kurangnya rasa bhineka tunggal ika dan sikap toleransi antar umat beragama mengenai pernyataan tempat wisata halal.  

Walaupun memang tempat wisata di Aceh tersebut sudah berlabel halal tapi tidak seharusnya pihak keamanan bersikap seenaknya terhadap hewan peliharaan yang mereka anggap haram.  

Pandangan umat kristiani terhadap kasus kekerasan hewan yaitu salah satu tindakan menyimpang dalam  Alkitab dan sikap yang dibenci Allah. 

Dalam Alkitab, Allah mengajarkan kepada kita umatnya untuk menghargai dan memperlakukan hewan dengan baik contohnya seperti memberikan makanan yang cukup dan memberikan perhatian serta perlindungan (Mazmur 147:9, Ulangan 22:10, Keluaran 23:12). Di dalam Alkitab dijelaskan bahwa manusia diperbolehkan membunuh hewan untuk dijadikan makanan, bahkan Yesus ikut membantu muridnya menangkap ikan untuk dimakan (Kejadian 9:3). 

Tetapi dalam Alkitab juga mengatakan bahwa Allah membenci orang yang mencintai kekerasan (Mazmur 11:5) karena di dalam Alkitab ditunjukan bahwa Allah sangat mencintai dan menghargai ciptaannya salah satunya binatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun