Mohon tunggu...
Rusydan Akmal Al Arham
Rusydan Akmal Al Arham Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hobi saya YTTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Santri di Era Society 5.0

16 Oktober 2022   20:50 Diperbarui: 16 Oktober 2022   21:02 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Haiiii Kompasioner, kali ini kita berjumpa lagi dikompasiana.

Naaah sebelum kita masuk kedalam pembahasan kali ini, semoga kalian semua selalu diberi kesehatan dan keberkahan.

Ngomong-ngomong, aku ada pantun nih untuk kompasioner.

Beli nasi dirumah yudha,

Hai mahasantri penerus bangsa.

Nah kalau minggu kemarin saya membahas tentang G30S PKI, kali ini saya akan membahas tentang Santri dan Indonesia.

Apa yang pertama kali ketika kalian mendengar kata Santri?, Pasti banyak yang berfikir tentang pondok pesanten.

Memang kata Santri indentik dengan pondok pesantren, tetapi tidak hanya pondok pesantren yang menjadi ciri khas Santri. Apa saja sih?, Nah mari kita bahas dipembahasan kali ini.

Santri, Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang belajar tentang pendidikan agama Islam di pesantren.Tetapi tidak hanya belajar tentang pendidikan agama Islam saja lo.Di pondok pesantren, santri juga mempelajari berbagai pelajaran dan berbaga hal lainnya.Santri biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai.Biasanya, santri setelah menyelesaikan masa belajarnya di pesantren, beberapa dari mereka akan mengabdi ke pesantren dengan menjadi pengurus pondok pesantren tersebut.

Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan.Ada pula yang mengatakan berasal dari kata cantrik yang berarti para pembantu begawan atau resi.[butuh rujukan] Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut.[butuh rujukan] Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekuensinya ketua pondok pesantren memberikan tunjangan kepada santri tersebut.  

Namun secara FILOSOFIS, kata santri adalah kependekan dari kata-kata (dalam bahasa Arab) berikut ini: Sin, maknanya pelopor kebaikan. Nun, maknanya penerus ulama. Ta, maknanya mereka yang meninggalkan jauh segala kemaksiatan.

Kapan sih hari diperingatinya hari santri??, Sejarah Hari Santri Nasional. Penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri mengacu pada peristiwa yang terjadi pada 22 Oktober 1945. Ketika itu, KH Hasyim Asy'ari yang menjabat sebagai Rais Akbar PBNU menetapkan fatwa dalam melawan kolonial di Surabaya yang disebut sebagai Resolusi Jihad. 

Naaah berikut Biografi singkat tentang KH Hasyim Asy'ari.

Hadratussyaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari adalah seorang ulama besar bergelar pahlawan nasional dan merupakan pendiri sekaligus Rais Akbar (pimpinan tertinggi pertama) Nahdlatul Ulama. Beliau memiliki julukan Hadratussyaikh yang berarti Maha Guru dan telah hafal Kutubus Sittah (Hadits 6 Riwayat), serta memiliki gelar Syaikhul Masyayikh yang berarti Gurunya Para Guru.

Beliau adalah putra dari pasangan KH. Asy'ari dengan Nyai Halimah, dilahirkan di Desa Tambakrejo, Jombang, Jawa Timur, dan memiliki anak bernama KH. A Wahid Hasyim yang merupakan salah satu pahlawan nasional perumus Piagam Jakarta, serta cucunya yakni KH. Abdurrahman Wahid, merupakan Presiden RI ke-4.

Peran Santri di Era Globalisasi

Seiring perkembangan dari zaman ke zaman sebagaimana yang dilakukan oleh para pimpinan pesantren, kyai-kyai yang diancam dan bahkan dibunuh oleh belanda dikala itu hanya karena mengajarkan para santri untuk jihad  dengan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Santri sering terlibat dalam hal-hal besar yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah pembantaian ulama oleh PKI pada bulan September 1948 salah satu tragedi besar yang terjadi tepatnya di kota Madiun.

Namun sekarang seperti yang kalian lihat, Pondok pesantren berkembang pesat di zaman sekarang, banyak pondok pesantren modern yang mengikuti zaman, jadi tidak usah khawatir akan perkembangan didalam pondok pesantren modern, tidak hanya pondok pesantren modern saja, tetapi pondok pesantren yang lainnya juga sudah mulai mengikuti modernnya teknologi dizaman sekarang,

Saat ini Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, jumlah pesantren di Indonesia sebanyak 26.975 unit hingga April 2022. Seluruh pesantren itu mendidik sebanyak 2,65 juta santri. Menurut provinsinya, jumlah pesantren paling banyak di Jawa Barat, yakni 8.343 unit. Posisi kedua ditempati Banten dengan 4.579 pesantren.Bukankah cepat pertumbuhan pondok pesantren di Indonesia

Berikutnya adalah era globalisasi atau sekarang lebih dikenal dengan era society 5.0 dimana perkembangan teknologi yang pesat dibarengi dengan manusia yang bersifat sosial.Seperti yang kita ketahui, masyarakat 5.0 atau society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi dan teknologi 

Dalam perkembangannya, santri saat ini memasuki era revolusi masyarakat 5.0. Masyarakat 5.0 memiliki konsep teknologi big data yang dikumpulkan oleh Internet of things (IoT), lalu ditransformasikan oleh Artificial Intelligence, sehingga menjadi sesuatu yang dapat membantu orang menjalani kehidupan yang lebih baik. Seperti halnya Industry 4.0, Society 5.0 juga akan mempengaruhi semua aspek kehidupan, dan pendidikan, termasuk kehidupan santri. 

Santri sebagai komponen kehidupan umat manusia akan selalu diuji seiring dengan perkembangan zaman. Tuntutan penguasaan bahasa asing, kewirausahaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), keterampilan digitalisasi, kompetensi keahlian pemahaman Al-Qur'an dan Hadits.

Berpikir kritis dan tabayun merupakan hal mutlak yang harus menjadi perhatian untuk dikuasai oleh santri. Ketrampilan tersebut untuk menjaga budaya intelektual santri dan pesantren, yang memiliki standar sumber otentik (mu'tabar) dan transmisi ilmiah (sanad, baik secara riwayatan maupun dirayatan) yang valid. 

Akhirnya selesai sudah pembahasan kali ini, mungkin banyak yang salah dari pembahasan kali ini,tetapi saya juga manusia tidak luput dari kesalahan, terimakasih banyak semuanyaaa

Saya Rusydan Akmal Al Arham izin undur diri,semoga tidak tertake down pembahasan kali ini....see youuuu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun