Berpikir kritis dan tabayun merupakan hal mutlak yang harus menjadi perhatian untuk dikuasai oleh santri. Ketrampilan tersebut untuk menjaga budaya intelektual santri dan pesantren, yang memiliki standar sumber otentik (mu'tabar) dan transmisi ilmiah (sanad, baik secara riwayatan maupun dirayatan) yang valid.Â
Akhirnya selesai sudah pembahasan kali ini, mungkin banyak yang salah dari pembahasan kali ini,tetapi saya juga manusia tidak luput dari kesalahan, terimakasih banyak semuanyaaa
Saya Rusydan Akmal Al Arham izin undur diri,semoga tidak tertake down pembahasan kali ini....see youuuu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H