Mohon tunggu...
Rusumu siami
Rusumu siami Mohon Tunggu... Guru - Guru - content writer

Hai saya ru, seorang guru dan content witer. Enjoy!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kamu sering cemas? Apakah berbahaya dan bagaimana mengatasinya

22 Januari 2025   14:30 Diperbarui: 22 Januari 2025   14:30 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kamu pernah merasa gelisah, detak jantung lebih cepat, atau tiba-tiba berpikir terlalu banyak tentang suatu hal? Itu adalah tanda-tanda cemas, dan percayalah, kamu tidak sendirian. Rasa cemas adalah bagian dari kehidupan yang wajar terjadi pada setiap orang. Namun, bagaimana kalau rasa cemas ini terus-menerus datang? Apakah ini berbahaya? Yuk, kita bahas dengan santai tapi tetap penuh makna.

Apa Itu Cemas?

Cemas adalah respons alami tubuh kita terhadap situasi yang dianggap mengancam atau tidak pasti. Biasanya, rasa cemas muncul sebelum menghadapi sesuatu yang penting, seperti ujian, wawancara kerja, atau presentasi di depan banyak orang.

Rasa cemas sesekali sebenarnya sehat. Ini adalah cara tubuh kita mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan. Namun, jika rasa cemas terlalu sering muncul tanpa alasan yang jelas atau terlalu intens, ini bisa menjadi tanda gangguan kecemasan (anxiety disorder).

Penyebab Rasa Cemas

Rasa cemas bisa dipicu oleh berbagai hal, tergantung pada kondisi seseorang. Berikut beberapa penyebab umum:

1. Tekanan Hidup

Masalah pekerjaan, keuangan, atau hubungan pribadi sering kali menjadi penyebab utama rasa cemas. Saat menghadapi banyak tekanan, otak kita cenderung memikirkan hal terburuk yang mungkin terjadi.

2. Trauma atau Pengalaman Buruk

Peristiwa traumatis, seperti kehilangan orang terkasih, kecelakaan, atau pengalaman buruk di masa lalu, dapat memicu rasa cemas yang terus-menerus.

3. Ketidakseimbangan Kimia di Otak

Menurut penelitian, gangguan kecemasan sering dikaitkan dengan ketidakseimbangan serotonin atau dopamin di otak. Zat ini berperan dalam mengatur suasana hati kita.

4. Kebiasaan Overthinking

Berpikir terlalu banyak, terutama tentang hal-hal yang belum tentu terjadi, adalah pemicu umum rasa cemas. Kadang, kita terjebak dalam skenario yang hanya ada di kepala kita sendiri.

5. Kurangnya Istirahat

Kurang tidur atau terlalu lelah secara fisik dan mental juga dapat memperburuk rasa cemas. Tubuh yang lelah membuat otak lebih sulit mengelola emosi.

Apakah Cemas Berbahaya untuk Kesehatan Mental?

Cemas yang wajar sebenarnya tidak berbahaya, bahkan bisa membantu kita lebih fokus dan waspada. Namun, jika rasa cemas dibiarkan tanpa penanganan, ini bisa berdampak buruk, seperti:

  • Menyebabkan gangguan tidur.
  • Mengurangi kemampuan untuk berkonsentrasi.
  • Memicu gangguan kecemasan kronis atau depresi.
  • Berpengaruh pada kesehatan fisik, seperti tekanan darah tinggi atau gangguan pencernaan.

Jadi, penting untuk mengenali kapan rasa cemas ini mulai mengganggu aktivitas sehari-hari dan mencari cara untuk mengatasinya.

Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Cemas?

Tenang, ada banyak cara untuk mengelola rasa cemas agar tidak mengambil alih hidupmu. Tips sederhana ini akan membantu kamu :

1. Lakukan Teknik Pernapasan

Tarik napas perlahan melalui hidung, tahan selama 4 detik, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Lakukan beberapa kali hungga dirasa lebih tenang.

2. Alihkan Pikiran dengan Aktivitas Positif

Lakukan sesuatu yang kamu sukai, seperti membaca, menonton film, atau menggambar. Aktivitas ini bisa membantu mengalihkan perhatianmu dari rasa cemas.

3. Hindari Overthinking

Saat pikiranmu mulai berlarian ke mana-mana, coba tanyakan pada diri sendiri, "Apakah ini benar-benar akan terjadi?" atau "Apa bukti bahwa ini akan buruk?" Berhenti berfikir negatif tentang sesuatu yang belum pasti terjadi.

4. Istirahat yang Cukup

Pastikan tubuhmu mendapatkan istirahat yang cukup. Tidur yang berkualitas bisa membantu mengurangi rasa cemas dan memperbaiki suasana hati.

5. Olahraga Secara Teratur

Olahraga seperti jalan santai, yoga, atau bersepeda dapat membantu tubuh melepaskan hormon endorfin yang membuatmu merasa lebih baik.

6. Jangan Takut untuk Bercerita

Berbagi cerita dengan teman, keluarga, atau bahkan konselor profesional bisa sangat membantu. Kadang, kita hanya butuh seseorang yang mendengarkan tanpa menghakimi.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Jika rasa cemas terus-menerus muncul hingga mengganggu pekerjaan, hubungan, atau keseharianmu, jangan ragu untuk mencari bantuan. Psikolog atau psikiater dapat memberikan terapi yang sesuai, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau obat-obatan jika diperlukan.

Cemas adalah bagian normal dari kehidupan, tetapi jika dibiarkan, bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik. Dengan mengenali penyebab dan gejala awalnya, kamu bisa mengambil langkah untuk mengelolanya.

Ingat, tidak apa-apa untuk merasa cemas, tetapi jangan biarkan rasa itu mengendalikan hidupmu. Jika diperlukan, jangan ragu mencari bantuan, karena menjaga kesehatan mental adalah bagian penting dari menjaga kualitas hidupmu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun