Mohon tunggu...
Johanna Melissa
Johanna Melissa Mohon Tunggu... -

Menulis adalah imajinasi yang terindah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Desah Jiwa

7 Januari 2011   17:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:51 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pedih.

Berdiri tapi tidak berdiri..

Bersandar tapi aku tahu tiang ini rapuh...

Berlutut tapi aku ingin bangkit...

Demi Tuhan, Kau bilang aku jangan khawatir???

Ada tawa tersungging di bibirku, tapi pahit...

Ada keinginan terhampar di benakku, tapi mustahil...

Tuhan,

Ini untaian kataku... Betapa Kau tahu aku mencintai semua orang-orang yang berkorban banyak untukku...

Tapi, janganlah menutup mata tentang betapa sakitnya aku harus menjalani ini.

Ini derai tangisku... Dan Kaupun tahu seberapa banyak air mata ini terbuang nyaris di tiap-tiap hariku...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun